Advertisement

GEMPA NTB: 3 Pendaki yang Terjebak di Danau Segara Anak Dievakuasi dengan Helikopter

Newswire
Selasa, 31 Juli 2018 - 10:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
GEMPA NTB: 3 Pendaki yang Terjebak di Danau Segara Anak Dievakuasi dengan Helikopter Gunung Rinjani. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, SEMBALUN-Sebanyak tiga pendaki yang terjebak di sekitar Danau Segara Anak, Taman Nasional Gunung Rinjani berhasil dievakuasi. Pendaki itu terjebak pascagempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya pada Minggu (29/7/2018) pagi.

Tiga pendaki yang berhasil diselamatkan tim evakuasi menggunakan helikopter milik PT AMNT dan tiba di lapangan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, pada Selasa (31/7/2018) pagi, sekitar pukul 09.44 Wita, adalah Kepala Pusdiklat Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Suharti bersama dua orang stafnya Erlin dan Bagus.

Advertisement

Setibanya di lapangan samping Kantor Camat Sembalun, Bagus, Erlin bersama pimpinannya langsung dievakuasi ke tenda kesehatan. Tak luput dari pengamatan di lapangan, terlihat rasa haru yang terluapkan dari mimik wajah Suharti ketika disambut oleh keluarganya turun dari helikopter.

Setibanya di Lapangan Sembalun, ketiganya langsung dievakuasi ke tenda kesehatan. Tanpa perlu ditandu, ketiga korban memilih untuk dibopong oleh pihak keluarganya.

Meskipun terlihat dalam keadaan sehat, tetapi sikap trauma masih tergambarkan dari raut wajah Suharti dan Erlin, rekan Bagus. "Saya takut jalan, takut gempa, terima kasih pak, terima kasih," kata Suharti meluapkan perasaannya.

Begitu sampai di tenda kesehatan, Suharti yang bertemu dengan pihak TNI dan Basarnas turut mengucapkan terima kasih kepada anggotanya yang sudah mendampinginya selama berada di danau.

"Dua anggota bapak dari TNI, anak buah bapak juga dari Basarnas juga ada, terima kasih pak," ucapnya.

Sementara, Bagus, ketika ditemui wartawan sedang duduk di tenda kesehatan, dia menyampaikan ucapan terima kasih karena sudah berhasil diselamatkan dari danau.

"Terima kasih kepada para pihak yang terlibat dalam penyelamatan kami di danau. Alhamdulillah berkat bantuan seluruh pihak, kita sudah sampai dengan sehat dan selamat," kata Bagus.

Sepintas, Bagus menceritakan kisahnya yang berhasil lolos dalam musibah longsor bebatuan yang terjadi pada gempa pertama pada Minggu (29/7/2018) pagi, pukul 06.47 Wita.

"Kami saat itu berenam, bersama dua 'porter' dan 'guide'. Pada waktu gempa pertama itu kami posisinya sedang setengah jalan naik Bukit Pelawangan Senaru. Pas gempa, tiba-tiba batu-batu pada berjatuhan, debu banyak sekali," ujarnya.

Di tengah gambaran kepanikan musibah itu, Bagus bersama rekan dan pimpinannya mengaku berhasil selamat berkat peran "porter" dan "guide".

"Posisi kami waktu itu sudah tidak tahu mau seperti apa lagi, tapi Alhamdulillah berkat bantuan Pak Dudin [guide] dan Pak Sunadi [porter] dan Mas Edi [porter], kami bisa selamat. Mereka setia menemani kami, setelah gempa pertama itu kami disuruh naik ke Batu Ceper," ucapnya.

Aksi penyelamatan melalui jalur udara tersebut dimulai pada pukul 08.49 Wita. Sekitar satu jam lamanya, helikopter yang berangkat dari Lapangan Sembalun membawa logistik bagi tim evakuasi tersebut, kembali dengan membawa tiga pendaki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement