Advertisement

Soal Meikarta, Bos Lippo Minta Maaf

Finna U. Ulfah
Jum'at, 13 Juli 2018 - 07:00 WIB
Galih Eko Kurniawan
Soal Meikarta, Bos Lippo Minta Maaf Proyek pembangunan kompleks apartemen Meikarta. (mei/karta.com)

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Rencana pembangunan megaproyek Lippo Group di timur Jakarta, Meikarta, ternyata tidak selancar angan-angan. Beragam isu negatif menerpa proyek tersebut.

Mochtar Riady, pendiri Lippo Group, menyampaikan keluh kesahnya menghadapi isu yang tak kunjung henti menimpa proyeknya. Mochtar mengatakan sesungguhnya pembangunan Meikarta memiliki tujuan yang baik untuk menciptakan kawasan kota yang dapat menyediakan hunian terjangkau bagi masyarakat di Cikarang dan sekitarnya.

Advertisement

 “Satu kesalahan saya, hanya melihat bagaimana menciptakan rumah yang terjangkau tanpa memikirkan yang lain,” ujar Mochtar dalam Seminar Infobank Mortgage Forum di Jakarta, Kamis (12/7/2018).

Pada umumnya, properti di Indonesia, kata dia, untuk membangun konstruksi hunian rata-rata harga tanah berkisar Rp9 juta per meter yang kemudian dijual dengan harga Rp13 juta per meter. Dengan visi membangun hunian murah yang terjangkau, Mochtar menginginkan menjual hunian dengan harga Rp6 juta per meter walaupun harganya di bawah harga umum.

Oleh karena itu ia mengatur pembiayaan konstruksi yang tepat dan lebih efisien agar dapat tercapai keinginannya untuk menjual hunian murah dan terjangkau. “Saya jual Rp6 juta, ternyata saya merugikan banyak developer sebab mereka [pengembang] ya umumnya dengan harga Rp9 juta. Di sinilah banyak orang yang sebel sama saya. Ini bukan sengaja. Saya minta maaf,” papar Mochtar.

Banyak isu negatif terkait proyek Meikarta yang hingga kini masih menjadi buah bibir, seperti isu perizinan, proyek yang mangkrak, serta isu utang vendor yang tidak dibayar dan masih berlangsung di pengadilan Perkara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Mochtar menjelaskan Meikarta masih tetap dalam progress pembangunan 32 menara yang akan diselesaikan dengan target Maret 2019 akan dilakukan serah terima unit. “Kami bukan tidak mampu bangun, tapi setiap bangun banyak isu ke sana-kemari sehingga sempat terhenti,” ungkap Mochtar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Jumat 26 April 2024

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 11:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement