Advertisement

Seperlima Penduduk Dunia Rentan Terkena Gangguan Tiroid

Dika Irawan
Kamis, 24 Mei 2018 - 04:25 WIB
Nugroho Nurcahyo
Seperlima Penduduk Dunia Rentan Terkena Gangguan Tiroid Pemeriksaan Tiroid - Reuters/Damir Sogolj

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Sekitar 1,6 miliar orang di dunia diperkirakan berisiko mengalami gangguan tiroid dan sekitar ratusan juta orang hidup dengan gangguan tiroid.

Jumlah orang yang rentan mengalami gangguan tersebut hampir mencapai seperlima dari jumlah penduduk Bumi saat ini. Berdasarkan Badan Statistik Amerika Serikat, jumlah penduduk dunia pada Januari 2018 mencapai 7,53 miliar jiwa.

Advertisement

Sementara itu hampir 60% dari mereka saat ini yang hidup dengan gangguan tiroid tidak terdiagnosis, dan bisa jadi mereka berjuang sia-sia melalui kehidupan sehari-hari tanpa mengetahui akar masalah dari gejala-gejala yang mereka rasakan.

Perjalanan untuk terdiagnosis cukup sulit dan melelahkan bagi banyak orang yang terkena gangguan tiroid.

Sebuah survei Merck dan Thyroid Federation International pada pasien hipotiroid di enam negara menunjukkan bahwa 70% pasien hipotiroid merasa stres dalam perjalanan untuk sampai dengan terdiagnosis.

Sebelum mendapatkan diagnosis, sebagian besar responden (70%) tidak menyadari sama sekali bahwa gejala yang mereka alami akibat gangguan tiroid.

Selain itu, banyak pasien menunggu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sebelum terdiagnosis, 40% harus menunggu 4 bulan hingga 2 tahun.

Survei ini juga mengungkapkan berbagai hal di mana gangguan tiroid yang tidak terdiagnosis dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang; hampir separuh responden (49%) mengatakan bahwa penampilan fisik mereka terkena dampak sebelum terdiagnosis.

Disamping itu, 31% responden merasa kepercayaan diri mereka terpengaruh oleh gangguan tiroid yang tidak terdiagnosis.

“Kami berharap pasien dapat memeriksakan diri ke dokter, yang akan melakukan serangkaian tes yang diperlukan, biasanya tes darah sederhana, untuk memeriksa apakah kelenjar tiroid berfungsi dengan normal atau tidak,” ungkap Francois Feig, Head of the Global Business Franchise General Medicine & Endocrinology di Merck dalam siaran pers, Rabu (23/5/2018).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pilkada Kulonprogo: Pendaftaran Panwascam Dibuka, Kebutuhan Formasi Menunggu Hasil Tes

Kulonprogo
| Sabtu, 27 April 2024, 07:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement