Advertisement
Trump Pakai Agen Intelijen Bayaran dari Israel untuk Sudutkan Iran
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump - Reuters
Advertisement
Harianjogja.com.com, JAKARTA - Para pembantu Presiden AS Donald Trump menyewa agen intelijen swasta Israel untuk mengatur serangan “operasi kotor ” terhadap sejumlah tokoh penting dalam pemerintahan Presiden Obama.
Para pejabat tersebut sebelumnya terlibat membantu merundingkan kesepakatan nuklir dengan Iran, menurut laporan harian Observercan sebagaimana dikutip Theguardian, Minggu (6/5/2018).
Advertisement
Orang-orang Trump itu dilaporkan menghubungi intelijen swasta tersebut pada Mei tahun lalu. Tujuannya untuk “memojokkan” Ben Rhodes, yang pada masa itu merupakan penasihat keamanan Barack Obama. Begitu juga terhadap Colin Kahl, deputi asisten Obama, dengan tujuan untuk meningkatkan upaya mendiskreditkan kesepakatan nuklir tersebut.
Terbongkarnya kasus besar tersebut terjadi beberapa hari menjelang batas waktu 12 Mei untuk menentukan apakah AS akan melanjukan kesepakatan itu atau menghentikan kesepakatan internasional terkait penghentian program nuklir Iran.
Menlu Inggris Jack Straw yang sebelumnya terlibat dalam upaya membatasi senjata Iran, mengataan: “Ini merupakan kasus besar dan tuduhan luar biasa , namun juga menggambarkan keputusasaan Trump dan PM Israel Benjamin Netanyahu, tidak bersifat mendiskreditkan kesepakatan itu, namun merusaknya.”
Seorang mantan diplomat terkemuka Inggris yang tidak mau disebutkan namanya kemudian mengatakan: “Sangat berbahaya untuk melakukannya. Seluruh poin perundingan seharusnya tidak dimainkan dengan cara kotor seperti ini.”
Sejumlah sumber menyatakan bahwa beberapa pejabat yang dekat dengan tim Trump menghubungi intelijen beberapa hari setelah kunjungan Trump ke Tel Aviv setahun yang lalu. Kunjungan itu merupakan kunjungan pertamanya ke luar negeri setelah menjadi Presiden AS.
Trump menjanjikan kepada Netanyahu bahwa Iran tidak akan pernah memiliki senjata nuklir. Disebutkan bahwa orang-orang Iran berpikir mereka bisa melakukan apa yang mereka inginkan sejak perundingan kesepakatan nuklir pada 2015.
Satu sumber menyebutkan secara detil serangan kotor itu dan mengatakan: “Pada dasarnya idenya ada orang-orang Trump yang akan mendiskredit mereka yang terlibat dan berperan penting dalam menyusun kesepakatan itu sehingga membuat Trump lebih mudah untuk menarik diri dari kesepakatan.”
Benjamin Netanyahu dalam siaran televisi Israeli pernah menggambarkan bagaimana Iran meneruskan program nuklirnya. Dia juga menuduh Iran telah berbohong dengan kesepakatan itu meski hal itu dibantah oleh negara yang berseteru dengan Israel tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Tiga Negara Ini
- Kereta Khusus Petani Pedagang Rute Merak-Rangkasbitung Siap Beroperasi
- Jaksa Umumkan Tersangka Baru dalam Kasus Perampokan Museum Louvre
- WHO Sebut Cacar Monyet Terdeteksi di 5 Negara di Luar Afrika
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
Advertisement
Lapangan Minggiran Jogja Akan Dijadikan Ruang Terbuka Hijau
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Klinik Merah Putih Jadi Pembahasan di Jampusnas 2025 Sleman
- Babak Pertama PSS vs Persipura, Skor Masih 0-0
- Heboh Ompreng MBG Diduga Palsu, Polisi Turun Tangan
- BMKG Jelaskan Penyebab Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
- Eco-Theology dan Generasi Madrasah Merawat Bumi
- WHO Sebut Cacar Monyet Terdeteksi di 5 Negara di Luar Afrika
- The Asset, Thriller Denmark Penuh Intrik Jadi Favorit di Netflix
Advertisement
Advertisement



