Advertisement

Kemungkinan Soal UNBK Bocor Kecil, Ini Alasannya

newswire
Senin, 09 April 2018 - 20:37 WIB
Nina Atmasari
Kemungkinan Soal UNBK Bocor Kecil, Ini Alasannya Kepala SMAN 1 Depok, Shobarima sedang mantau peserta UNBK yang terekam CCTV dari layar, Senin (9/4/2018). - Harian Jogja/Irwan A. Syambudi)

Advertisement


Harianjogja.com, JAKARTA- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyatakan kecil kemungkinan kebocoran soal dengan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

"Kecil kemungkinan kebocoran soal UN dengan UNBK. Dalam sehari ada tiga sesi, anak sesi pertama tidak mungkin mengasih tahu soal UN pada anak yang ujian pada sesi kedua. Ketimbang dia memberi tahu, mending dia mempersiapkan diri untuk ujian besok," ujar Inspektur Jenderal Kemdikbud, Daryanto, di Jakarta, Senin (9/4/2018).

Dia menjelaskan untuk pelaksanaan UNBK, terutama di sekolah yang jumlah peserta ujiannya banyak terbagi dalam beberapa sesi. Pelaksanaan UNBK juga dinilai lebih baik karena mengajarkan anak untuk percaya diri dan lebih percaya pada kisi-kisi UN dibandingkan bocoran.

"Lagipula setiap peserta ujian menghadapi soal yang berbeda. Tidak sama untuk setiap anak, jadi kebocoran soal itu tidak mungkin terjadi dengan UNBK," katanya.

Sebanyak 1.983.568 siswa SMA/MA di Tanah Air mengikuti UN yang diselenggarakan pada 9 April hingga 12 April 2018. Dari jumlah peserta tersebut, sebanyak 1.812.565 peserta didik mengikuti UNBK yang berasal dari 18.353 satuan pendidikan atau 91 persen. Sisanya sebanyak 171.003 UN berbasis kertas pensil atau UNKP.

Pada jenjang SMA, provinsi yang menyelenggarakan 100 persen UNBK diantaranya Aceh, Banten, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat,Jawa Timur, Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.

Beberapa pokok perbedaan pelaksanaan UN 2018 dengan tahun sebelumnya di antaranya adalah soal isian singkat yang terdapat pada mata pelajaran matematika jenjang SMA atau sederajat.

Kemudian, sertifikat hasil ujian nasional (SHUN) menggunakan tanda tangan digital, dan biaya untuk proktor dan pengawas ujian di satuan pendidikan menggunakan anggaran yang dibebankan pada dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Komplotan Spesialis Pengganjal ATM di Gerai Ritel Modern Ditangkap Polresta Jogja

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement