Advertisement

Warga Sipil Thailand Tewas Akibat Serangan Roket Kamboja

Jumali
Senin, 15 Desember 2025 - 11:47 WIB
Jumali
Warga Sipil Thailand Tewas Akibat Serangan Roket Kamboja Ilustrasi. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Seorang warga sipil Thailand tewas akibat serangan roket dari Kamboja di Provinsi Sisaket, Minggu (14/12/2025). Konflik perbatasan terus meningkat dengan ribuan roket diluncurkan.

Korban, seorang wanita berusia 63 tahun bernama Don Patchaphan, menjadi kematian warga sipil Thailand pertama yang secara langsung disebabkan pertempuran yang terjadi selama seminggu terakhir di sepanjang perbatasan kedua negara Asia Tenggara tersebut.

Advertisement

Menurut pernyataan Angkatan Darat Thailand, serangan roket tersebut menghantam Distrik Kantharalak, Provinsi Sisaket, membakar sebuah rumah dan menewaskan korban di kawasan permukiman dekat sebuah sekolah. Juru bicara Pemerintah Thailand, Siripong Angkasakulkiat, mengutuk keras serangan ini, menyebutnya sebagai tindakan yang "kejam dan tidak manusiawi" karena menargetkan daerah sipil.

Pertempuran ini, yang dipicu oleh bentrokan pada 7 Desember, terus berlanjut dengan intensitas tinggi. Lebih dari dua lusin orang dari kedua belah pihak secara resmi dilaporkan tewas dalam pertempuran sepanjang minggu lalu, sementara lebih dari setengah juta orang telah terpaksa mengungsi, sebagaimana dilaporkan Associated Press.

Kamboja diketahui mengerahkan sistem peluncur roket BM-21 yang memiliki jangkauan 30-40 kilometer dan dapat menembakkan puluhan roket sekaligus, meski tingkat akurasinya rendah. Thailand menyatakan bahwa Kamboja telah meluncurkan ribuan roket hampir setiap hari. Di sisi lain, Thailand membalas dengan serangan udara menggunakan pesawat tempur dan drone, yang menurut Kamboja juga berlanjut pada hari Minggu.


Sementara itu, korban jiwa di kalangan militer juga terus berjatuhan:

- Thailand mengakui 16 tentaranya gugur dan memperkirakan korban di pihak Kamboja mencapai 221 orang.

- Kamboja mengecam perhitungan korban tersebut sebagai disinformasi dan belum mengakui korban di pihak militernya, tetapi menyatakan setidaknya 11 warga sipilnya tewas dan lebih dari enam lusin terluka.

Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, melalui media sosial, membangkitkan semangat rakyatnya dengan menyatakan kebanggaan melihat kekuatan bangsa "dalam situasi di mana negara kita menghadapi kesulitan karena agresi dari negara-negara tetangga."

Konflik terbaru ini telah menggagalkan upaya gencatan senjata yang sebelumnya didukung oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Meskipun Trump mengumumkan pada Jumat lalu bahwa kedua negara telah setuju memperbarui gencatan senjata atas desakannya, pernyataan ini langsung dibantah oleh Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul. Kamboja juga menegaskan bahwa mereka terus berperang dalam rangka "pembelaan diri."

Eskalasi pertempuran bahkan telah meluas ke front baru. Pada Sabtu pagi, terjadi baku tembak antara kapal perang Angkatan Laut Thailand di Teluk Thailand dengan senjata yang berbasis di Provinsi Koh Kong, Kamboja barat daya, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan sebagai pihak yang memulai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

1.992 THL Gunungkidul Dikontrak Setahun Jadi PPPK Paruh Waktu

1.992 THL Gunungkidul Dikontrak Setahun Jadi PPPK Paruh Waktu

Gunungkidul
| Senin, 15 Desember 2025, 13:37 WIB

Advertisement

Panduan Akomodasi Ramah Muslim di Singapura

Panduan Akomodasi Ramah Muslim di Singapura

Wisata
| Jum'at, 12 Desember 2025, 14:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement