Advertisement

AHY Tekankan Pembangunan Sumatera Harus Lebih Tangguh

Newswire
Selasa, 09 Desember 2025 - 21:57 WIB
Sunartono
AHY Tekankan Pembangunan Sumatera Harus Lebih Tangguh Kondisi rumah warga yang terdampak banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Senin (1/12/2025). Antara - Yudi Manar

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta seluruh proses rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur di Sumatera dilakukan lebih kuat, tangguh, dan berkelanjutan usai bencana hidrometeorologi.

AHY menegaskan bahwa pembangunan tidak boleh sekadar memulihkan kondisi, tetapi harus mengedepankan prinsip build better, build stronger, more resilient agar infrastruktur mampu bertahan dari risiko bencana berulang. Kerusakan yang melanda 52 kabupaten/kota di Aceh, Sumut, dan Sumbar menunjukkan besarnya urgensi penerapan standar ketahanan bencana.

Advertisement

Ia juga menyoroti perlunya operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mendukung evakuasi dan distribusi logistik di daerah terisolir, terutama karena hujan masih intens. Selain meninjau titik kerusakan, AHY turut mengawasi penyaluran bantuan ke wilayah terdampak seperti Bener Meriah dan Aceh Tamiang yang mengalami kekurangan pasokan.

“Tugas utama kita adalah membangun kembali, but don't just rebuild, build betterbuild stronger, more resilient, and more sustainable. Mengapa? Karena jangan sampai kemudian cepat, tapi kemudian kualitasnya juga tidak baik, sehingga juga pada akhirnya tidak tahan terhadap bencana alam,” kata AHY dalam agenda Balairung Dialogue 2025, di Jakarta, Selasa (9/12/2025).

Menurutnya bencana di wilayah barat Indonesia itu memberikan dampak terhadap 18 kabupaten/kota di Aceh, 18 kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut), dan 16 kabupaten/kota di Sumatera Barat (Sumbar).

Hingga Senin (8/12), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 961 jiwa meninggal, 234 jiwa hilang, 5 ribu jiwa terluka, dan 998,8 ribu jiwa mengungsi.

Secara keseluruhan, dampak bencana terhadap infrastruktur di 52 kabupaten tersebut mencakup kerusakan 1,2 ribu fasilitas umum, 199 fasilitas kesehatan, 534 fasilitas pendidikan, 420 rumah ibadah, 234 gedung/kantor, 435 jembatan, 259 akses terdampak, 163 akses terputus, 101 jalan terputus, dan 62 jembatan terputus.

Selain itu, juga kerusakan 156,5 ribu rumah dengan rincian 143.427 rusak berat, 2.298 rusak sedang, dan 10.808 rusak ringan. Berdasarkan keadaan tersebut, AHY menekankan pentingnya segera dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana selagi saat ini masih dalam fase tanggap darurat bencana.

Saat berkunjung ke Sumut pada pekan lalu, Menko IPK menyampaikan hasil rapat dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani terkait urgensi menerapkan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk memudahkan proses evakuasi hingga pengiriman logistik.

“Kalau hujan masih berat, harus dipecah dulu atau digeser ke laut. Ini butuh operasi khusus BNPB bersama dengan BMKG,” ujar dia.

Ketika mendatangi tenda pengungsian, Menko IPK merasa sedih karena banyak pengungsi sedih akibat terdampak bencana yang menghancurkan rumah maupun barang-barang penting lainnya hingga menewaskan anggota keluarga mereka,

“Saya hanya ingin memberikan gambaran yang real dan ini bukan hanya masalah infrastruktur, ini masalah manusia. Jadi, mari kita menggerakkan hati dan ciptaan kita untuk membantu saudara-saudara kita,” kata

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Wisata Alam Gunungkidul Aman, Mitigasi Musim Hujan Diperketat

Wisata Alam Gunungkidul Aman, Mitigasi Musim Hujan Diperketat

Gunungkidul
| Selasa, 09 Desember 2025, 22:57 WIB

Advertisement

Wisata Bali Utara, Gerbang Handara Semakin Diminati Turis Mancanegara

Wisata Bali Utara, Gerbang Handara Semakin Diminati Turis Mancanegara

Wisata
| Selasa, 09 Desember 2025, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement