Advertisement
China Gelar Latihan Maritim Terbesar, Lebih 100 Kapal Dikerahkan
Kapal perang China - Reuters
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Aktivitas militer China di Asia Timur capai puncak, lebih dari 100 kapal angkatan laut dan penjaga pantai dikerahkan, menandai demonstrasi maritim terbesar.
Berdasarkan informasi dari empat sumber dan laporan intelijen yang dikutip Reuters, peningkatan aktivitas ini terjadi di tengah musim sibuk latihan militer China. Namun, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) tidak mengeluarkan pengumuman resmi terkait latihan berskala besar tersebut.
Advertisement
Hingga Kamis pagi, masih terdapat lebih dari 90 kapal China yang beroperasi di kawasan. Angka ini mengalami penurunan dari puncaknya yang sempat melampaui 100 kapal di awal pekan.
Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional Taiwan, Tsai Ming-yen, menyatakan bahwa China sedang berada dalam periode yang secara umum paling aktif untuk latihan militer. Ia menambahkan bahwa China memiliki empat formasi angkatan laut yang beroperasi di Pasifik barat, dan Taiwan terus memantau pergerakan mereka.
BACA JUGA
"Kami harus mengantisipasi musuh seluas mungkin dan terus mengawasi dengan cermat setiap perubahan dalam aktivitas terkait," kata Tsai, seperti dikutip pada Jumat (5/12/2025).
Juru bicara Kantor Kepresidenan Taiwan, Karen Kuo, juga menegaskan bahwa pihaknya memiliki pemahaman penuh dan real-time mengenai situasi keamanan di Selat Taiwan dan kawasan sekitarnya. Meski demikian, pemerintah Taiwan memastikan "tidak ada kekhawatiran untuk keamanan nasional".
Sementara itu, seorang pejabat keamanan yang mengetahui masalah ini menyebutkan bahwa Beijing mulai mengirimkan kapal dalam jumlah lebih tinggi dari biasanya setelah tanggal 14 November. Pengerahan tersebut bertepatan dengan saat China memanggil Duta Besar Jepang untuk memprotes pernyataan Perdana Menteri Sanae Takaichi.
Sebelumnya, Takaichi menyatakan bahwa serangan China terhadap Taiwan berpotensi memicu respons militer dari Jepang. Pernyataan itu memicu kemarahan Beijing, mengingat Taiwan hanya berjarak sekitar 100 kilometer dari wilayah Jepang.
"Ini jauh melampaui kebutuhan pertahanan nasional China dan menciptakan risiko bagi semua pihak," ujar pejabat tersebut. Ia menambahkan bahwa China sedang menguji respons ibu kota regional dengan pengerahan yang disebutnya "belum pernah terjadi sebelumnya".
Beberapa kapal China di area tersebut diketahui telah melakukan simulasi serangan terhadap kapal asing bersama dengan jet tempur. Mereka juga melatih operasi pencegahan akses yang bertujuan untuk menghalangi kekuatan luar mengirimkan bala bantuan jika terjadi konflik.
Dua sumber lain menyebutkan bahwa negara-negara di kawasan memantau perkembangan ini dengan cermat. Meski demikian, sejauh ini pengerahan tersebut belum dianggap membawa risiko signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemkot Jogja Fokus Pelestarian, 18 Objek Direkomendasikan Cagar Budaya
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- ATR-BPN Tegaskan Pemegang HGU Wajib Jaga Lingkungan
- Tekan Kenaikan Harga Pangan, DPRD DIY Dorong Operasi Pasar
- Jadwal Laga Tunda Pekan ke-4: Persib vs Borneo dan PSM vs Persebaya
- Belasan Bangunan di Lokasi Prostitusi Jogonalan Klaten Dibongkar
- Cara Mendaftar Program Magang Nasional Gelombang Ketiga
- Pajak Ekonomi Digital Oktober 2025 Melampaui Rp11 Triliun
- Harbolnas 10-16 Desember, Target Transaksi Rp35 Triliun
Advertisement
Advertisement



