Advertisement

30 Kampus Terdampak Banjir, Kemdiktisaintek Siapkan Pemulihan

Newswire
Selasa, 02 Desember 2025 - 12:17 WIB
Sunartono
30 Kampus Terdampak Banjir, Kemdiktisaintek Siapkan Pemulihan Satu unit ekskavator membersihkan tumpukan material longsor di UIN Imam Bonjol Padang, Sumatera Barat, Selasa (25/11/2025). ANTARA/Muhammad Zulfikar - am.

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Sebanyak 30 kampus di Sumatera terdampak banjir dan sedang dipulihkan melalui program tanggap darurat Kemdiktisaintek. Ribuan mahasiswa dan dosen turut merasakan dampaknya, meski belum ada laporan korban jiwa.

Kemdiktisaintek memulai tahap respons cepat berbasis sains dengan melibatkan dosen, mahasiswa, dan pemerintah daerah. Respons dilanjutkan ke tahap pemulihan pada 2026 untuk mengembalikan aktivitas akademik melalui rehabilitasi sarana kampus dan dukungan teknologi.

Advertisement

Sebanyak 13 perguruan tinggi di wilayah terdampak ditetapkan sebagai posko koordinasi. Pemerintah juga menyiapkan relaksasi pembelajaran serta bantuan biaya hidup melalui PPAPT bekerja sama dengan LLDikti, PTN, dan PTS.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Togar M. Simatupang menyebut setidaknya 30 perguruan tinggi terdampak bencana, dengan kerusakan fasilitas kampus ringan hingga berat, akses menuju kampus tertutup, hingga gangguan listrik dan sinyal.

"Jumlah sivitas akademika yang terdampak langsung setidaknya berjumlah 6.437 orang. Sejauh ini belum diperoleh laporan jumlah korban jiwa atau hilang. Seiring proses verifikasi di lapangan, data ini akan terus diperbarui," katanya, Selasa (2/12/2025).

Pihaknya mengambil langkah strategis. Bantuan penanganan melalui program pengabdian kepada masyarakat merupakan respons yang berfokus pada intervensi yang cepat, inovatif, dan berbasis sains dengan melibatkan mahasiswa, dosen, dan pemerintah setempat.

Ia menjelaskan bantuan ini akan terbagi menjadi dua tahap. Respons Tahap Tanggap Darurat akan berlangsung hingga 31 Desember 2025 dengan fokus pada penanganan langsung dan pemenuhan kebutuhan mendesak.

Tidak berhenti di situ, respons akan dilanjutkan ke Tahap Pemulihan pada tahun 2026 mendatang, melalui program lanjutan dan rehabilitasi.

"Kementerian juga terus memobilisasi sumber daya perguruan tinggi yang ada, baik di wilayah sekitar maupun seluruh penjuru Indonesia untuk membantu serta memberi dukungan kepada pihak-pihak yang terdampak bencana," ujarnya.

Togar memaparkan sebanyak 13 perguruan tinggi yang berada di wilayah terdampak (Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Jambi) diarahkan menjadi posko pusat koordinasi akademik dan pelaksanaan program di lapangan.

Perguruan tinggi pendukung dari luar wilayah terdampak dan memiliki kapasitas teknologi atau keahlian khusus didorong untuk menyalurkan dukungannya, termasuk penyediaan tenaga ahli.

Sebagai bentuk keberpihakan kepada sivitas akademika dan mempertimbangkan kondisi yang tengah berlangsung, Togar menyebut Kemdiktisaintek akan menyiapkan bantuan dan mendorong pimpinan untuk memberikan relaksasi pembelajaran bagi mahasiswa, dosen, dan perguruan tinggi yang terdampak.

"Kelonggaran ini diberikan untuk memastikan keberlanjutan studi dapat berlangsung secara adaptif dan manusiawi," ucapnya.

Selain itu, Kemdiktisaintek melalui Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi (PPAPT) juga akan memfasilitasi bantuan khusus bagi mahasiswa yang terdampak langsung oleh bencana.

Rencana skema yang akan dijalankan adalah bantuan biaya hidup pascabencana yang akan dikoordinasikan bersama Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), PTN, dan PTS terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Satu ABK Hilang Dihantam Ombak Besar di Pantai Nguluran Gunungkidul

Satu ABK Hilang Dihantam Ombak Besar di Pantai Nguluran Gunungkidul

Gunungkidul
| Selasa, 02 Desember 2025, 11:57 WIB

Advertisement

KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona

KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona

Wisata
| Minggu, 30 November 2025, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement