Advertisement
Pembangunan Layanan Kesehatan di Gaza Butuh Rp116,3 Triliun
Ratusan warga membawa bantuan yang mereka terima dari truk yang memasuki Jalur Gaza utara, di jalan utara Kota Gaza, Palestina (22/6/2025). ANTARA/Xinhua - Rizek Abdeljawad
Advertisement
Harianjogja.com JAKARTA—Pembangunan kembali sistem layanan kesehatan di Jalur Gaza, Palestina, membutuhkan sedikitnya 7 miliar dolar AS (sekitar Rp116,3 triliun). Demikian disampaikan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Dia mengatakan pada Kamis (23/10/2025) tidak ada satu pun rumah sakit di Gaza yang berfungsi secara normal dan hanya 14 rumah sakit yang masih beroperasi.
Advertisement
Hingga kini, Gaza masih menghadapi krisis obat-obatan, peralatan medis, dan tenaga kesehatan, kata Tedros. Dia meminta negara-negara lain lebih aktif menerima pasien dari Gaza agar mereka mendapatkan perawatan medis.
Menurut WHO, sekitar 15.000 orang di Gaza masih membutuhkan evakuasi medis, termasuk 4.000 anak. Sementara itu, 700 orang meninggal selagi menunggu proses evakuasi.
BACA JUGA
Trump mengusulkan rencana perdamaian di Gaza berisi 20 poin pada 29 September, yang menyerukan gencatan senjata segera, dengan syarat pembebasan sandera dalam waktu 72 jam.
Rencana itu juga mengusulkan agar Hamas atau kelompok bersenjata Palestina lainnya tidak disertakan dalam pemerintahan baru di Jalur Gaza dan kendali wilayah itu diserahkan kepada komite teknokrat yang diawasi badan internasional pimpinan Trump.
Pada 9 Oktober, Israel dan Hamas mencapai kesepakatan untuk melaksanakan tahap pertama rencana itu guna mengakhiri konflik bersenjata di Jalur Gaza yang telah berlangsung selama dua tahun.
Pada 13 Oktober, Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menandatangani deklarasi gencatan senjata di wilayah kantong Palestina itu.
Kesepakatan tersebut mensyaratkan Hamas untuk membebaskan 20 sandera Israel yang masih hidup dan telah ditahan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Sebagai imbalannya, Israel membebaskan 1.718 tahanan Palestina dari Gaza dan 250 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Tebing 100 Meter Longsor, Akses di Girimulyo Kulonprogo Lumpuh
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Izin Air Tanah AQUA Akan Dievaluasi Kementerian ESDM
- Gol Maxwell Amankan 3 Poin untuk Persija Jakarta
- Ekonom Wanti-wanti Risiko Gagal Bayar Kopdes
- Produsen Otomotif AS Desak Pembatalan Tarif Robot Pabrik
- Aster Kasau Tinjau SPPG Lanud Adisutjipto, Tekankan Higienitas Gizi
- Perang Saudara Tercipta di Semifinal Indonesia Masters 2025
- Eks Secret Number Dita Karang Rilis Single Love so Sweet
Advertisement
Advertisement



