Advertisement
Viral Ketua GP Ansor DKI Ainul Yakin Ancam Karyawan Trans7

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyampaikan pernyataan anggota Dewan Komisaris Ainul Yakin yang menimbulkan kontroversi di ruang publik terkait tayangan Trans7 hanya pandangan pribadi, bukan sikap maupun kebijakan resmi perusahaan.
"Pernyataan yang disampaikan Ainul Yakin Simatupang merupakan pandangan pribadi yang bersangkutan dan tidak mencerminkan sikap maupun kebijakan resmi Transjakarta," kata Komisaris Utama Transjakarta, Letjen TNI (Purn) Untung Budiharto dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Advertisement
Dia menegaskan, Transjakarta sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen menjaga netralitas, profesionalitas, serta menjunjung tinggi nilai-nilai etika, toleransi, dan kebhinnekaan dalam setiap aspek kegiatan dan komunikasi publiknya.
Oleh karena itu, terkait pernyataan Ainul, Untung menyampaikan Dewan Komisaris bersama Direksi akan melakukan klarifikasi internal. Langkah ini diambil untuk memastikan seluruh jajaran senantiasa mematuhi prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) serta menjaga marwah kelembagaan.
BACA JUGA
"Kami juga menyatakan penghormatan kepada seluruh ulama, tokoh agama, serta komunitas pesantren di Indonesia, termasuk Kiai Pondok Pesantren Lirboyo, sebagai bagian penting dari pilar moral dan sosial bangsa," kata Untung.
Dia menegaskan, Transjakarta akan tetap fokus memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh warga DKI Jakarta tanpa memandang latar belakang suku, agama, atau golongan.
Gorok Leher
Sebelumnya, dalam video beredar video di media sosial Ainul Yakin menyatakan Trans7 telah menghina kiai dan ulama Nahdlatul Ulama (NU) melalui siaran-siaran mereka.
Dia kemudian mengingatkan perjuangan ulama dalam sejarah Indonesia, menyebabkan ribuan pemuda ansor dan banser (barisan ansor serbaguna NU) meregang nyawa. Ainul juga menyampaikan pernyataan bernada ancaman apabila Trans7 mengolok-olok ulama.
Dalam orasinya sesuai di video yang viral, Ainul Yakin yang merupakan Ketua GP Ansor DKI Jakarta mengancam karyawan Trans7. Bahkan menurutnya siapa pun yang menghina ulama NU pantas untuk dihabisi. Parahnya Ainul Yakin menggunakan kalimat yang tak pantas dan menggunakan ancaman yaitu gorok leher.
Adapun Trans7 melalui tayangan "Xpose Uncensored" pada 13 Oktober 2025 menampilkan siaran tentang santri dan kiai Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.
Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jakarta berpendapat tayangan tersebut melanggar P3 Pasal 6 serta SPS Pasal 16 ayat (1) dan (2) yang mengatur penghormatan terhadap nilai dan norma agama dan penghormatan kepada Lembaga pendidikan.
Di sisi lain, Direktur Produksi Trans7, Andi Chairil meminta maaf seluruh keluarga besar pondok pesantren di Indonesia atas penayangan tersebut. Dia mengatakan juga melakukan pemutusan hubungan kerja sama dengan rumah produksi yang membuat konten tersebut. Selain itu, Trans7 juga menindak tegas kepada pihak internal yang terkait dengan program.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Isi Pidato Lengkap Prabowo di Sidang Satu Tahun Prabowo-Gibran
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
Advertisement

Masih ada 1.744 Kasus HIV di Kota Jogja, Layanan Pengobatan Dipermudah
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
- Ada Bug, Samsung Tunda Distribusi One UI 8 (Android 16) untuk Galaxy S
- Lisa Mariana Minta Penundaan Pemeriksaan sebagai Tersangka
- Serangan Siber Besar-besaran Tembus Pertahanan MoD Inggris
- Bassist dan Pendiri Limp Bizkit, Sam Rivers Meninggal Dunia
- YG Entertainment Sebut BLACKPINK Sedang Syuting Video Musik Lagu Baru
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
Advertisement
Advertisement