Advertisement
Mendorong Transportasi dan Fasilitas Publik Ramah Bagi Difabel

Advertisement
Harianjogja.com, SURAKARTA—Sebanyak 50 penyandang disabilitas atau difabel netra melakukan kunjungan dengan menaiki transportasi umum menuju ke Pura Mangkunegaran. Kegiatan bertajuk Teman Netra Tour De Solo ini untuk memperingati Hari Tongkat Putih Internasional 2025 memberikan pengalaman kepada difabel netra dalam mengakses transportasi publik dan fasilitas publik.
Kegiatan ini digelar oleh Yayasan Sadar Belajar Indonesia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berkontribusi mewujudkan lingkungan yang inklusif. Anak-anak difabel netra bersama pendamping (orang tua) dan volunteer melakukan perjalanan dari Jogja ke Surakarta dengan menggunakan transportasi umum Commuter Line atau KRL serta Batik Solo Trans (BST).
Advertisement
Pembina Yayasan sekaligus Anggota DPD RI Yashinta Sekarwangi Mega mendorong agar fasilitas publik seperti transportasi ramah terhadap difabel. Kegiatan perjalanan dengan difabel menggunakan transportasi umum itu sekaligus menjadi salah satu bentuk pemantauan bagaimana kondisi fasilitas tersebut.
"Perjalanan ini adalah wujud nyata fasilitas publik dapat diakses oleh teman-teman difabel. Melihat langsung semangat anak-anak datang ke stasiun, mencoba naik Commuter Line," katanya dikutip Senin (20/10/2025).
BACA JUGA
Ia menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan pemerintah dan kesadaran masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang inklusif. Menurutnya, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa fasilitas publik pada hakikatnya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat jika dirancang dengan mempertimbangkan aksesibilitas bagi keberagaman individu.
"Teman-teman difabel berantusias menyimak penjelasan mengenai Pura Mangkunegaran adalah pengingat kuat bagi kita semua bahwa akses terhadap transportasi dan warisan budaya bukanlah sebuah kemewahan, melainkan hak setiap warga negara, tanpa terkecuali,” ujarnya.
Ketua Panitia White Cane Day 2025 Muhammad Viqi Saputra menilai kegiatan ini lebih dari sekedar perjalanan. Namun menjadi laboratorium nyata bagi difabel netra dalam berlatih kemampuan orientasi mobilitasnya. "Kami ingin membuktikan bahwa setiap orang, tidak terkecuali teman-teman difabel netra, dapat menjelajahi dunia dan mengakses fasilitas yang ada termasuk akses transportasi umum," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Isi Pidato Lengkap Prabowo di Sidang Satu Tahun Prabowo-Gibran
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
Advertisement

Masih ada 1.744 Kasus HIV di Kota Jogja, Layanan Pengobatan Dipermudah
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Serangan Siber Besar-besaran Tembus Pertahanan MoD Inggris
- Bassist dan Pendiri Limp Bizkit, Sam Rivers Meninggal Dunia
- YG Entertainment Sebut BLACKPINK Sedang Syuting Video Musik Lagu Baru
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Prabowo Sebut Harta Korupsi adalah Harta Haram yang Akan Bawa Petaka
- Polres Karanganyar Tangkap Peracik Miras Ilegal
- Dua Grup Sawit Masih Tunggak Rp4,4 Triliun dari Kasus Korupsi CPO
Advertisement
Advertisement