Advertisement
Prabowo Perintahkan Mentan Swasembada Pangan Secepatnya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kepala Badan Pangan Nasional sekaligus Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan arahan Presiden Prabowo Subianto agar percepatan swasembada pangan dilakukan seiring peningkatan kesejahteraan petani melalui kebijakan yang menguntungkan dan berkeadilan.
"(Tugas khusus dari Presiden Prabowo) swasembada (pangan) secepat-cepatnya, menguntungkan petani, konsumen tersenyum," kata Amran usai serah terima jabatan sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) dari Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Senin.
Advertisement
Dia menegaskan target swasembada, khususnya komoditas beras, yang pada awalnya dibidik dapat tercapai dalam waktu empat tahun, namun dipercepat menjadi hanya satu tahun oleh Presiden Prabowo.
"Doakan mudah-mudahan tidak ada halangan tiga sampai tiga bulan ke depan. Mimpi kita, target Bapak Presiden empat tahun swasembada, itu kita capai dalam waktu satu tahun dan itu adalah lompatan besar yang kita buat bersama," ujar Amran.
BACA JUGA
Menurut ia, percepatan itu merupakan sebuah lompatan besar yang bisa tercapai berkat sinergi lintas sektor, mulai dari Kementerian Pertanian, TNI/Polri, Kejaksaan, Perum Bulog, hingga Bapanas.
"Bukan saja Kementerian Pertanian, tapi semua anak bangsa yang ikut berpartisipasi. TNI, Polri, Kejaksaan, Bulog, Badan Pangan (Bapanas), semua," jelasnya.
Amran menyatakan dirinya juga harus melakukan stabilitas harga bahan pangan pokok strategis, terutama pangan yang disubsidi oleh pemerintah senilai Rp150 triliun, termasuk beras demi menjaga stabilitas pasokan serta keterjangkauan masyarakat.
Ia menegaskan pemantauan harga pangan harus dilakukan secara real time atau seketika setiap hari agar setiap fluktuasi harga di pasar dapat segera diantisipasi melalui intervensi kebijakan yang tepat.
Amran menambahkan intervensi pemerintah menjadi keharusan untuk menjaga keseimbangan harga, dengan memastikan petani terlindungi melalui penetapan harga pembelian pemerintah (HPP) dan konsumen dilindungi lewat harga eceran tertinggi (HET).
Amran menyatakan nantinya Bapanas fokus memperkuat komoditas pangan strategis seperti beras, jagung, dan gula putih, dengan melakukan pembenahan menyeluruh dari hulu hingga hilir agar pasokan dan harga tetap terkendali.
Selain pangan pokok, sektor perkebunan dan hortikultura juga menjadi prioritas melalui program hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah, seperti pengolahan sawit menjadi minyak goreng yang mendukung stabilitas pasokan dalam negeri.
Selain itu, sebagai produsen terbesar dunia, Indonesia juga sedang mengembangkan biofuel berbasis crude palm oil (CPO), seperti B40 dan B50.
"Kita insyaallah tahun depan pada 2026, B50. Sekarang B40," kata Amran.
Biodiesel B40 merupakan bahan bakar campuran solar sebanyak 60 persen dan bahan bakar nabati dari minyak kelapa sawit sebanyak 40 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Edaran Pengurangan Sampah Plastik di Jogja Dimulai dari Pasar
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Bank Jateng Raih Special Award BISRA 2025
- Diduga Kehabisan Anggaran, SPPG Jogotirto Berhenti Beroperasi
- Rayakan Hari Batik Nasional, Novotel Suites Gelar Wastra Katresnan
- Sapi Pedet Kabur Masuk Sumur 7 Meter, Damkar Turun Tangan
- Demo Gen Z Tuntut Mundur Presiden Rajoelina Didukung Militer
- Alasan Ammar Zoni Tidak Dipindah ke Nusakambangan
- PCA Ngampilan Sukses Gelar Muspimcab I
Advertisement
Advertisement