Advertisement
Alasan Ammar Zoni Tidak Dipindah ke Nusakambangan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pesohor Ammar Zoni, terpidana penyalahgunaan narkotika yang belakangan diduga terlibat dalam kasus peredaran narkoba, tidak termasuk narapidana berisiko tinggi asal Jakarta yang dipindahkan ke Nusakambangan, Jawa Tengah.
“Ammar Zoni tidak termasuk karena masih akan menjalani proses kasus barunya,” kata Kepala Subdirektorat Kerja Sama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti kepada ANTARA saat dihubungi dari Jakarta, Senin (13/10/2025).
Advertisement
Adapun pada Senin ini, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan memindahkan sebanyak 41 narapidana risiko tinggi atau high risk asal wilayah Jakarta ke berbagai lapas dengan pengamanan maksimal di Nusakambangan.
Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Jawa Tengah Mardi Santoso menjelaskan para narapidana itu tiba di Nusakambangan pada pagi ini sekitar pukul 05.30 WIB. Mereka ditempatkan di lima lapas dengan jenis pengamanan yang berbeda-beda.
BACA JUGA
“15 orang ditempatkan di Lapas Super Maximum Security Karanganyar, 5 orang di Lapas Super Maximum Security Pasir Putih, 8 orang di Lapas Maximum Besi, 12 orang di Lapas Ngaseman, dan 1 orang di Lapas Permisan,” kata Mardi dalam keterangan dikonfirmasi.
Selanjutnya, ke-41 warga binaan high risk asal Jakarta tersebut akan diberikan pembinaan dan pengamanan dengan level yang sesuai dengan hasil asesmen.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas I Cipinang Wachid Wibowo mengatakan Ammar Zoni hingga kini menjalani masa pidana terkait kasus narkoba di Lapas Cipinang, Jakarta Timur, sejak Juli 2025.
"Ammar Zoni pertama kali ditahan di Rutan Salemba. Setelah itu, dia mendapat informasi bahwa yang bersangkutan dipindahkan ke Lapas Salemba,” kata Wachid saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Dari sana, Ammar Zoni kemudian dipindahkan ke Lapas Cipinang. Pemindahan ke Lapas Cipinang dilakukan setelah adanya putusan pengadilan dan dijatuhi vonis empat tahun penjara dalam kasus penyalahgunaan narkotika.
"Dipindahkan ke sini untuk menjalani pidana pokoknya," tutur Wachid.
Diketahui, pada awal Oktober 2025 ini, Ammar Zoni kembali terjerat kasus hukum. Dia bersama lima orang tersangka lainnya diduga terlibat kasus peredaran narkoba di dalam Rutan Salemba.
Kepala Rutan Kelas 1 Jakarta Pusat Wahyu Trah Utomo mengatakan pengungkapan kasus peredaran narkotika di dalam rutan yang dilakukan oleh Ammar Zoni (AZ) sudah terjadi sejak Januari 2025.
"Petugas kami pada saat razia mencurigai gerak-gerik AZ. Kemudian petugas mendatangi, mendekati dan melakukan penggeledahan," kata Wahyu di Jakarta, Jumat (10/10).
Menurut dia, kejadian penggeledahan terhadap AZ terjadi pada 3 Januari 2025. Waktu itu petugas sedang melakukan razia rutin terhadap warga binaan Rutan Salemba atau Rutan Kelas 1 Jakarta Pusat.
Pada saat itu, petugas menemukan narkoba jenis sabu-sabu dan juga ganja kering dari AZ.
BACA JUGA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

TPS3R Kota Jogja Olah 200 Ton Sampah per Hari, Depo Mulai Kosong
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Pengelolaan Sampah dengan Sistem Waste to Energy di Jogja Belum Final
- Israel Pindah Tahanan Palestina Sebelum Dibebaskan
- Investor Shanghai Siap Bangun Pabrik Pengolahan Gaplek di Gunungkidul
- Todongkan Pistol Mainan, Dua Pria Gasak HP di Konter Wirobrajan Jogja
- Penjelasan BMKG Terkait Gempa M4,3 di Bawean Jawa Timur Hari Ini
- Dies Natalis ke-43, Universitas Widya Mataram Gelar Fun Walk
- Dua Kali Gagal Eksekusi Penalti, Haaland Berjanji Akan Terus Berlatih
Advertisement
Advertisement