Advertisement
60.000 Orang Tewas di Malaysia karena Kecelakaan Lalu Lintas
Ilustrasi. - Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, KUALA LUMPUR - Sebanyak 60.000 orang meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas selama 10 tahun terakhir. Demikian disampaikan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi.
Ahmad Zahid, yang juga Ketua Komite Kabinet tentang Keselamatan Jalan Raya dan Kemacetan Malaysia, mengatakan 82 persen dari kematian tersebut melibatkan pengendara sepeda motor dan pembonceng.
Advertisement
Untuk diketahui, otoritas Malaysia membolehkan sepeda motor untuk bisa melintasi jalan tol atau jalan bebas hambatan tanpa dipungut biaya. Tidak ada batasan tentang kapasitas mesin (cc) sepeda motor yang boleh melintasi jalan tol.
"Artinya negara ini kehilangan tenaga kerja terampil hampir setiap tahun. Bayangkan jika 6.000 orang meninggal setiap tahun selama dekade terakhir - itu berarti 60.000 kematian disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Ini adalah statistik yang sangat mengkhawatirkan pemerintah," ujarnya Ahmad Zahid.
BACA JUGA
Ahmad Zahid mengatakan hal ini saat berbicara di Upacara Penyerahan Lisensi Program MyLesen B2 Tingkat Negara Bagian Perak 2025 di Kompleks Bagan Datuk UMNO, Bagan Datuk, Perak, Malaysia, Sabtu, sebagaimana dilansir BERNAMA.
Ahmad Zahid yang juga Menteri Kemajuan Desa dan Wilayah Malaysia, mengimbau khususnya generasi muda untuk menghargai nyawa saat berkendara atau mengendarai sepeda motor.
"Hargai hidupmu, orang tuamu, keluargamu, komunitasmu, dan negaramu. Bangsa ini membutuhkan generasi mudanya, yang merupakan aset berharganya," ujarnya.
Ahmad Zahid mengatakan dia juga senang mengendarai sepeda motor berkapasitas kecil dan bertenaga tinggi dan telah melakukan ekspedisi sepeda motor ke luar negeri, tetapi selalu mematuhi peraturan lalu lintas dan pedoman keselamatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
DPRD DIY-Pemda Sepakati RAPBD 2026, Fokus Desa dan Lapangan Kerja
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kasus ASDP, Presiden Gunakan Hak Prerogatif Rehabilitasi
- Pemkab Sukoharjo Bakal Denda Warga yang Merokok di Kawasan Tanpa Rokok
- Simulasi KPR: Langkah Kecil yang Bantu Ambil Keputusan Besar
- Ratu Maxima Belanda Kunjungi Kampung Batik Laweyan Solo
- Kemenkes Soroti Sanitasi Usai 5 Anak di Riau Meninggal Akibat Flu Babi
- Pengamat: Mafia Migas Masih Ancam Pertamina
- Kasus Pemasungan ODGJ di DIY Naik Jadi 32, Begini Respons Dinkes
Advertisement
Advertisement




