Advertisement

10 Titik Radiasi Cesium-137 di Cikande Banten Mulai Ditangani

Newswire
Rabu, 01 Oktober 2025 - 19:37 WIB
Maya Herawati
10 Titik Radiasi Cesium-137 di Cikande Banten Mulai Ditangani Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hanif Faisol Nurofiq dalam upaya dekontaminasi cemaran radio nuklida Cesium-137 di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, Selasa (23/9/2025). ANTARA - Devi Nindy

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Tim Gegana Polri mulai menangani 10 titik cemaran Cesium-137 di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten.

Ditemui seusai peringatan Hari Danau Sedunia 2025 dan Rakornas Penyelamatan Danau Indonesia di Jakarta, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan Satuan Tugas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Cs-137 sudah mengamankan kawasan PT PMT yang diduga menjadi sumber cemaran radioaktif Cesium-137 produk udang beku PT BMS yang diekspor ke Amerika Serikat.

Advertisement

"Ini kemudian masih dilakukan pemetaan serius, lebih detail. Hasil pertama ada 6 titik, sekarang menjadi 10 titik. Tapi ini inventarisasi belum selesai, kita akan inventarisasi detail untuk menentukan langkah-langkah dekontaminasi, remediasi dan pemulihan kesehatan masyarakat," kata Hanif, Rabu (1/10/2025).

Dua lokasi sudah memulai proses dekontaminasi, sementara delapan titik lainnya masih dalam tahap inventarisasi detail sebelum penanganan lanjutan.

Dia mengatakan dengan penetapan status keadaan khusus di Kawasan Industri Modern Cikande maka kegiatan keluar masuk barang dikontrol dengan ketat. KLH dengan dukungan dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Tim Gegana Polri memanfaatkan 9 detektor portabel. 

BACA JUGA: Pemda DIY Belum Putuskan Lanjut Program Sampah Jadi Energi

Sedang disusun pula radiation portal monitor (RPM) milik BRIN, yang dibarengi dengan sosialisasi bersama dengan tenaga kesehatan, TNI/Polri dan tokoh masyarakat terkait bahaya dari radiasi Cesium-137.

"Jadi kemudian barang-barang itu kami dekontaminasi, kita taruh di gudang PT Peter Metal Technology (PMT), karena dari mereka berdasarkan keterangan ahli dan bukti saintifik dari lab itu sumbernya berada. Jadi kita kembalikan ke sana untuk disimpan sementara," jelasnya. 

Pemerintah juga tengah menyiapkan penyimpanan sementara yang memenuhi kaedah Badan Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA).

"Ini kita harapkan dalam 1-2 bulan ini harus segera terbangun. Kemudian barang itu akan kita pindahkan ke sana mungkin 1-2 tahun sambil secara nasional dengan arahan dari Menko Pangan, kita akan membangun long term storage untuk Cesium-137. Karena waktu paruhnya cukup panjang, 30 tahun," tutur Hanif.

Sebelumnya, pada pada Agustus lalu, FDA AS mengembalikan sejumlah ekspor udang beku karena temuan cemaran radioaktif Cesium-137.

Sebagai respons Satuan Tugas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Cs-137, yang diketuai Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, mengambil langkah lewat KLH/BPLH dengan menyegel kawasan pabrik yang diduga menjadi sumber cemaran di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

Pemerintah sudah melakukan upaya dekontaminasi di sejumlah titik, menyiapkan fasilitasi penyimpanan sementara limbah Cesium-137 dan penanganan kesehatan warga.

Menko Pangan Zulkifli dalam kesempatan pada Selasa (30/9/2025) memastikan bahwa kasus kontaminasi zat radioaktif Cesium-137 pada produk udang hanya terjadi di Kawasan Industri Modern Cikande dan tidak menyebar ke rantai pasok nasional maupun ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Target Satu Bulan, 33 SPPG di Bantul Harus Kantongi SLHS

Target Satu Bulan, 33 SPPG di Bantul Harus Kantongi SLHS

Bantul
| Rabu, 01 Oktober 2025, 20:47 WIB

Advertisement

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa

Wisata
| Selasa, 23 September 2025, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement