Advertisement
Tragis! PMI Asal Sukabumi Disekap dan Dipaksa Nikahi Warga China

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Guangzhou memastikan Warga Negara Indonesia (WNI) asal kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Reni Rahmawati, 23, yang diberitakan disekap di China dalam kondisi sehat dan aman.
"Saat ini kondisi korban yaitu RR (Reni Rahmawati) sehat dan aman. Ia berada di Kota Quanzhou, provinsi Fujian. Korban tidak mengalami kekerasan fisik tapi psikis karena diancam oleh suaminya akan dipukul bila tidak mau melakukan hubungan badan," kata Konsul Jenderal RI di Guangzhou Ben Perkasa Drajat kepada ANTARA Beijing melalui sambungan telepon, Senin.
Advertisement
Sebelumnya diberitakan ibunda Reni, Emalia, bertemu Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Bandung, Jumat (19/9) untuk mengadukan bahwa anaknya menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di China.
Kasus itu pertama kali terungkap saat Reni mengirimkan pesan teks kepada ibunya. Dalam pesan itu, korban mengaku sedang berada di China dan disekap. Ia diberitakan dijadikan pelampiasan nafsu, hingga keluarganya diminta menyiapkan uang tebusan Rp200 juta untuk bisa pulang ke tanah air.
BACA JUGA: Heboh Kilatan Cahaya Gunung Guntur, BPBD Tegaskan Bukan Erupsi
Dalam pemberitaan sebelumnya, disebut Reni menerima tawaran pekerjaan di China dengan gaji sekitar Rp15 juta - 20 juta per bulan dari seseorang di media sosial sehingga mau mengikuti arahan untuk mengurus paspor di Bogor. Reni kemudian dibawa ke Jakarta hingga ke China kemudian dinikahkan dengan seorang pria.
"KJRI Guangzhou sudah menghubungi korban beberapa kali dan saat ini juga suaminya sudah dipisahkan dari korban atas permintaan kami kepada kepolisian di Fujian. Jadi korban dalam perlindungan pemerintah Indonesia," tambah Ben.
Ben menduga Reni menjadi korban dari sindikat pengantin pesanan yang memang sudah beberapa kali terjadi di Tiongkok.
"Belum bisa disebut Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), kepolisian di Indonesia perlu melakukan penyelidikan di Sukabumi baru kemudian dikoordinasikan dengan kepolisian di Fujian," ungkap Ben. KJRI Guangzhou, kata Ben, juga sudah berkomunikasi dengan keluarga Reni di Jawa Barat.
Reni diketahui berkenalan dengan seorang pria di Cianjur melalui media sosial Facebook. Pria tersebut mengaku bisa membantu Reni untuk mendapatkan pekerjaan di China.
Reni kemudian diajak ke Bogor lalu disekap selama 2 minggu di satu rumah. Kemudian Reni dibawa ke Jakarta untuk bertemu agen dari China yang mengaku akan mempekerjakan Reni di China.
Beberapa hari kemudian, Reni diajak ke suatu tempat untuk menghadiri prosesi ijab kabul dengan seorang pria China bernama Tu Chao Cai. Reni pun diancam akan kembali disekap kalau tidak mau mengakui bahwa kedua orang yang ada di sampingnya adalah orang tua asli Reni.
Reni pun dibuatkan paspor di Kantor Imigrasi Bogor. Reni kemudian dibawa ke China menggunakan visa turis dan mendarat di Xiamen International Airport, provinsi Fujian. Ia dibawa oleh Tu Chao Cai ke satu kantor untuk mendapatkan buku nikah Tiongkok.
Selama menikah, Reni diminta berhubungan badan dengan Tu Chao Cai tapi ia menolak dan meminta untuk dipulangkan ke Indonesia sehingga Tu Chao Cai mengancam Reni untuk mengganti semua uang yang sudah ia keluarkan untuk mendatangkan Reni ke China.
BACA JUGA: Serangan DBD di Bangladesh Menggila, Dalam Sehari 12 Orang Meninggal Dunia
Reni yang tidak dapat berbahasa Mandarin itu pun berkomunikasi sehari-hari menggunakan alat seperti ponsel dengan fitur penerjemah. Reni sering kali dikunci di dalam rumah dan pernah sekali diajak keluar kemudian dipaksa tersenyum setiap kali diperkenalkan sebagai istri oleh Tu Chao Cai.
Pada Kamis (18/9) KJRI Guangzhou sudah mengajukan rencana pemulangan Reni ke Indonesia. Pihak kepolisian di provinsi Fujian saat ini masih melakukan investigasi lebih lanjut mengenai kasus tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jadwal SIM Keliling di Bantul, Selasa 23 September 2025
Advertisement

Wisata Budaya hingga Kekinian di Daerah Istimewa Yogyakarta, Ini Daftarnya
Advertisement
Berita Populer
- Pengamat Kritisi Menkeu soal Pembubaran Satgas BLBI
- Gunung Semeru Erupsi Pagi Ini, Ketinggian Letusan Capai 700 Meter
- KPK Didesak Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Kuota Haji
- Prabowo Berpidato di PBB, Tegaskan Peran Global South
- BMKG: 2 Siklon Tropis Bawa Hujan Lebat di Indonesia
- Suap Proyek Kereta DJKA, KPK Panggil Lagi Bupati Pati
- DPR Bakal Bahas Lagi RUU KUHAP November 2025
Advertisement
Advertisement