Advertisement
Usai Penembakan Charlie Kirk, Trump Usul Anggaran Keamanan Naik Rp952 Miliar
Donald Trump / Instagram realdonaldtrump
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diketahui mengusulkan penambahan anggaran untuk sektor keamanan usai insiden penembakan aktivis politik sayap kanan Charlie Kirk.
Melansir laporan Bloomberg, Pemerintah AS meminta tambahan anggaran sebesar US$58 Juta atau sekitar Rp952,12 miliar (Asumsi kurs: Rp16.416) untuk peningkatan keamanan bagi pejabat eksekutif hingga yudikatif.
Advertisement
BACA JUGA: Bupati Halim Sebut Bantul Salah Satu Pusat Pertumbuhan UMKM di DIYÂ
Adapun, permohonan penambahan anggaran itu ditargetkan untuk dapat disetujui sebelum 30 September 2025. Mengingat, masa usulan penambahan anggaran pemerintah tahun ini akan segera berakhir.
Usulan tambahan anggaran untuk keamanan lembaga eksekutif juga dilayangkan menyusul insiden percobaan penembakan terhadap Donald Trump pada tahun lalu.
Selain berencana meningkatkan keamanan bagi Presiden dan lembaga yudikatif, Gedung Putih juga berencana meningkatkan keamanan untuk anggola parlemen AS. Hanya saja, belum ada rincian lebih lanjut mengenai hal tersebut.
"Pemerintah mendukung perluasan sumber daya untuk melindungi anggota parlemen, meskipun mereka menyerahkan rincian keputusan tersebut kepada cabang legislatif," bunyi laporan Bloomberg dikutip Minggu (14/9/2025).
Untuk diketahui, penembakan Charlie Kirk di Utah menimbulkan kekhawatiran keselamatan para pejabat di AS.
Sejalan dengan hal itu, saat ini Partai Republik hendak mendorong percepatan pengesahan RUU anggaran sementara agar pemerintahan tetap berjalan aman dan kondusif bulan depan. Namun, pada saat yang bersamaan Partai Republik diketahui menolak usulan Partai Demokrat yang ingin memasukkan anggaran untuk layanan kesehatan.
Hal itu lantas memicu ketegangan, karena subsidi Obamacare akan habis. Partai Demokrat mengancam akan memblokir RUU apa pun yang tidak memasukkan anggaran kesehatan, sedangkan beberapa anggota Partai Republik yang lebih moderat terbuka untuk mencapai kesepakatan demi menghindari kenaikan premi asuransi kesehatan yang drastis bagi jutaan warga Amerika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cuaca Ekstrem Landa Negara Arab, Banjir Bandang Picu Korban
- Percepatan Papua, Prabowo Ancam Pecat Pejabat Bermasalah
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
Advertisement
Sekolah Negeri di Jogja Wajib Terima ABK, Ini Penegasan Pemkot
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- MANTRA by Qhomemart Satukan Arsitek dan Industri di Jogja
- KPK Kantongi Fakta Baru Kasus Kuota Haji Usai dari Arab Saudi
- Inter Miami Rekrut Sergio Reguilon, Pengganti Jordi Alba
- Windows 10 Dihentikan, Ini Cara Aktifkan ESU Gratis
- Libatkan Pelajar, Disbud DIY Gelar Workshop Macapat Catur Sagatra
- Trump Gugat BBC US$5 Miliar, Tuduh Edit Pidato Soal Capitol
- Xpeng Dirikan Pabrik RHD di Malaysia
Advertisement
Advertisement



