Advertisement
Aksi Block Everything untuk Protes Kebijakan Macron Berakhir Ricuh

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Aksi unjuk rasa bertajuk "Block Everything" (blokir semuanya) dilakukan oleh warga Prancis, 10 September 2025. Mereka menggelar aksi untuk memprotes kebijakan Presiden Emmanuel Macron.
AFP melaporkan ada 197.000 demonstran yang memprotes kebijakan Macron. Mereka memprotes kebijakan Presiden Emmanuel Macron terkait layanan publik dan pajak.
Advertisement
BACA JUGA: Gudang Dekorasi di Bangunjiwo Terbakar
"Kami ingin layanan publik yang efektif, pajak yang lebih besar untuk orang kaya, pajak yang lebih kecil. untuk orang miskin, dan distribusi kekayaan yang adil," kata salah satu pedemo Jean-Baptiste.
Sebelumnya pemerintah melakukan pemotongan layanan sosial dan mengusulkan langkah-langkah penghematan yang membebani warga kelas menengah Prancis.
Prancis berada di bawah tekanan untuk menurunkan defisit anggaran yang hampir dua kali lipat pagu 3 persen Uni Eropa, dan tumpukan utang yang setara dengan 114 persen PDB.
Selain itu, para demonstrans juga memprotes penunjukan Perdana Menteri baru Sebastien Lecornu. Sebab, Sebastien Lecornu dinilai sebagai loyalis Macron.
"Penting mengambil tindakan sekarang juga. [Macron] tidak peduli dengan rakyat Prancis," kata pengunjuk rasa lain, Marie, dikutip France24.
"Sama saja masalahnya, Macron lah masalahnya, bukan para menteri. Dia harus mundur!" kata salah satu demonstran Fred.
Namun aksi unjuk rasa ini, berakhir dengan bentrok antara polisi dan pengunjuk rasa juga terjadi di sejumlah titik. Di Paris, polisi anti huru hara secara berkala menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa. Di kota ini, nyaris 200 orang ditahan. Kementerian Dalam Negeri Prancis mencatat polisi menangkap ratusan orang dalam unjuk rasa ini dan 415 diantaranya masih ditahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Evakuasi 7 Pekerja Tambang Freeport Belum Membuahkan Hasil
- Jumlah Korban Meninggal Akibat Banjir di Bali Bertambah Jadi 14 Orang
- Jadwal dan Ketentuan Dapat Diskon Hingga 50 Persen dari PLN
- 30 Tewas dan 1.033 Orang Terluka Akibat Kerusuhan di Nepal
- Aksi Block Everything untuk Protes Kebijakan Macron Berakhir Ricuh
Advertisement

Polisi Ungkap Motif Pelemparan Molotov Pos Polisi Jogja, Begini Kronologinya
Advertisement

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot
Advertisement
Berita Populer
- Sekjen PBB Minta Dilakukan Penyelidikan Menyeluruh Terkait Aksi Protes di Nepal
- Gubernur Bali Minta Wali Kota Denpasar Data Jumlah Kerugian Akibat Banjir
- Dipecat Polri dalam Kasus Ojol Dilindas Rantis, Kompol Kosmas Ajukan Banding
- 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor
- Komnas Perempuan Desak Penguatan Perlindungan dalam Revisi UU Pekerja Migran
- Banjir Bali, Pemkot Denpasar dan Pemkab Jembrana Fokus Evakuasi Warga
- Dwiarso Budi Santiarto Terpilih sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial
Advertisement
Advertisement