Advertisement
Pulau Galang Jadi Lokasi Penampungan 2.000 Warga Gaza, Rencana Dimatangkan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah mematangkan persiapan terkait dengan kemungkinan penggunaan Pulau Galang, Kepulauan Riau, sebagai lokasi penampungan bagi warga Gaza yang dievakuasi.
Hal ini diutarakan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di sela-sela peninjauan kesiapan HUT Ke-80 RI di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, Prasetyo menyampaikan Pulau Galang pernah memiliki fasilitas kesehatan yang memadai dan dapat menjadi salah satu alternatif.
Advertisement
"Juga harus kita lihat, bahwa kondisi Pulau Galang ini kan juga tidak lagi seperti 2-3 tahun yang lalu, jangan sampai kemudian semangat kita itu nanti akan menimbulkan masalah lain," ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah sejak April 2020, mengoperasikan Rumah Sakit Darurat Khusus COVID-19 di Pulau Galang karena keberadaannya yang strategis, dekat dengan Bandara Internasional Hang Nadim dan memiliki akses listrik serta air memadai.
Selain itu, fasilitas ini merupakan eks kamp pengungsian Vietnam yang sudah tersedia bangunan, sehingga hanya perlu renovasi dan penyesuaian untuk kebutuhan penanganan pasien Covid-19 saat itu.
BACA JUGA:Â Lokasi Calon Transmigran dari DIY Berubah, Ini Kata Disnakertrans
Rumah sakit ini dirancang untuk menampung sekitar 1.000 pasien dan dibagi ke dalam tiga zona fungsi: zona tempat tinggal petugas, zona isolasi dan observasi, serta zona pengembangan lanjutan.
Tujuannya adalah memberikan layanan isolasi yang memadai dan mengantisipasi lonjakan pasien, khususnya Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali dari luar negeri.
Menanggapi kesiapan fasilitas tersebut bagi rencana evakuasi warga sipil korban perang Gaza, Prasetyo menegaskan bahwa pemerintah akan berhati-hati dan memastikan semua langkah yang diambil benar-benar siap secara infrastruktur dan logistik sebelum digunakan untuk menampung pengungsi. "Kami sangat berhati-hati ya," katanya.
Presiden Prabowo Subianto mengarahkan agar Indonesia memberikan pengobatan kepada sekitar 2.000 warga Gaza yang menjadi korban perang, dengan layanan medis sementara direncanakan di Pulau Galang.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi dalam keterangannya baru-baru ini menyatakan bahwa rencana ini merupakan misi kemanusiaan, bukan upaya pemindahan penduduk. Setelah sembuh, para pasien akan dipulangkan kembali ke Gaza.
Presiden telah menugaskan Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri untuk menyiapkan sistem dan prosedur pelaksanaan program ini.
Sebelumnya, Prabowo juga menyatakan kesiapannya mengevakuasi sekitar 1.000 warga Gaza pada gelombang pertama, yang mencakup korban luka-luka, anak yatim piatu, dan penyintas trauma berat akibat konflik bersenjata dengan Israel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pulau Galang Jadi Lokasi Penampungan 2.000 Warga Gaza, Rencana Dimatangkan
- Bupati Pati Termasuk Penerima Dana Kasus Suap DJKA, KPK: Ada Peluang Dipanggil
- Merebak Isu Hubungan Renggang dengan Gibran, AHY: Enggak Ada Masalah
- Demo Warga Pati Tuntut Bupati Mundur, Begini Respons Gubernur Jateng Ahmad Luthfi
- Ricuh, Polisi Bubarkan Paksa Demo Warga Pati
Advertisement

Lulusan UNY Sudah Diwisuda Belum Terima Ijazah, Cuma Dapat Map Kosong
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Pertemuan Putin-Trump, Tentara Rusia Bergerak ke Ukraina
- Lebih dari 100 Agensi Haji Diduga Terlibat Korupsi Kuota Haji 2023-2024
- Kronologi Terjadi Demo Pati, Imbas Rencana Pajak Naik 250 Persen
- KPK Usut Aliran Uang Kasus Kolaka ke Pejabat Kemenkes
- Pagi Ini, Kabupaten Bandung Diguncang Gempa Magnitudo 4,7
- Demo Pati Tuntut Bupati Sudewo Mundur dari Jabatannya
- Sejak Oktober 2023, India Telah Kirim 20.000 Pekerja ke Israel
Advertisement
Advertisement