Advertisement

Menteri Kehutanan Minta Warga Jangan FOMO Mendaki Gunung, Ini Alasannya

Newswire
Senin, 11 Agustus 2025 - 20:07 WIB
Maya Herawati
Menteri Kehutanan Minta Warga Jangan FOMO Mendaki Gunung, Ini Alasannya Para pendaki Gunung Lawu. Mendaki gunung butuh tips tertentu agar aman. - Harian Jogja/M136/Daffa Firdaus Najati

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Masyarakat diminta untuk tidak mendaki gunung dengan alasan takut ketinggalan tren alias Fear of Missing Out (FOMO). Hal ini diungkapkan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni.

Dalam peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2025 di Jakarta, Senin (11/8/2025), Menhut Raja Juli Antoni mengajak generasi muda dan masyarakat pada umumnya untuk mengunjungi dan menyebarluaskan keindahan taman nasional di Indonesia, sambil tetap mengingat konsep ekoturisme yaitu wisata bertanggung jawab yang mempertimbangkan dampak kepada alam dan komunitas lokal.

Advertisement

"Tapi tidak cukup hanya menjadi FOMO, fear of missing out. Karena hanya tren teman-teman naik gunung, semua naik gunung tapi tanpa persiapan yang baik sehingga terjadi kecelakaan yang tidak kita kehendaki, misalkan," kata Menhut.

Dia meminta agar persiapan dilakukan dengan matang dan mendorong agar para calon pendaki juga dapat mengikuti pelatihan SAR dasar yang banyak diberikan di komunitas pecinta alam.

BACA JUGA: Temuan Mortir di Halaman Rumah Warga Sleman Diduga Kuat Bom Pesawat

Sebelumnya sejumlah kecelakaan pendakian di taman nasional mendapatkan perhatian masif, termasuk insiden ketika pendaki asal Brasil, Juliana Maris, yang meninggal dunia usai tergelincir masuk jurang di Gunung Rinjani pada Juni lalu.

Dalam kesempatan tersebut Menhut juga menyatakan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) membuka ruang agar para generasi muda bisa terlibat dalam upaya konservasi dan menyebarkan pesan mencintai alam terutama di dunia digital,

Apalagi, kata dia, mengingat generasi muda Indonesia, yang masuk dalam Generasi Z, merupakan digital native atau lahir pada era teknologi digital sudah berkembang pesat dan terbiasa menggunakan berbagai perangkat digital.

"Manfaatkan teknologi digital untuk melibatkan partisipasi seluas-luasnya teman-teman untuk menjadi bagian, sebagai pelanjut, estafet perjuangan untuk konservasi alam Indonesia," ujar Menhut Raja Juli Antoni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Jadwal KRL Jogja-Solo Selasa 12 Agustus 2025: Stasiun Tugu, Lempuyangan, Delanggu hingga Palur

Jadwal KRL Jogja-Solo Selasa 12 Agustus 2025: Stasiun Tugu, Lempuyangan, Delanggu hingga Palur

Jogja
| Selasa, 12 Agustus 2025, 00:27 WIB

Advertisement

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Wisata
| Minggu, 10 Agustus 2025, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement