Advertisement

Mentan Amran: Kalau Pangan Terganggu, Negara Bisa Runtuh

Newswire
Minggu, 20 Juli 2025 - 09:47 WIB
Sunartono
Mentan Amran: Kalau Pangan Terganggu, Negara Bisa Runtuh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan ketahanan pangan adalah fondasi utama negara, sebab bila terganggu bisa menyebabkan keruntuhan, sehingga pembangunan pertanian harus dirancang hingga seribu tahun ke depan.

"Kalau pangan terganggu, negara bisa runtuh. Itulah kenapa Presiden serius menggarap pertanian, bukan hanya untuk lima tahun ke depan, tapi untuk 1.000 tahun mendatang,” kata MentaN, Sabtu.

Advertisement

Oleh karena itu, Mentan menyatakan keberhasilan sektor pertanian masa depan sangat ditentukan peran generasi muda. Dalam paparannya di kuliah umum yang mengangkat tema "Inovasi dan Teknologi dalam Meningkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani", Mentan Amran menekankan filosofi hidup yang membentuk kesuksesannya di dunia pertanian dan pemerintahan yakni keyakinan, tindakan, dan konsistensi.

Menurutnya, membangun pertanian masa depan bukan hanya soal teknologi dan infrastruktur, tapi juga soal mentalitas dan karakter pelaku utamanya.

BACA JUGA: Kawasan Malioboro Jogja Ditata Menjadi Zona Rendah Emisi, Bentor Akan Dibatasi Bertahap

“Kalau tidak yakin pada diri sendiri, jangan harap pertanian bisa jadi tulang punggung bangsa. Generasi muda harus yakin, berani bertindak, dan konsisten berkontribusi,” ujar Amran dalam keterangan di Jakarta.

Dia juga menyinggung pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang siap menjawab tantangan global termasuk krisis pangan dunia. Oleh karena itu dia mendorong mahasiswa untuk keluar dari zona nyaman dan aktif terlibat dalam transformasi pertanian Indonesia.

“Masa depan pertanian ada di tangan anak muda. Jangan hanya jadi penonton. Turun ke lapangan, pahami realita petani, dan jadilah bagian dari solusi," tegasnya.

Selain membahas pembangunan karakter, Mentan Amran memaparkan visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.

Pangan merupakan kebutuhan strategis yang tidak bisa ditawar, karena menyangkut stabilitas sosial, ekonomi, bahkan politik bangsa. Dalam konteks ini, Amran menyoroti program hilirisasi pertanian yang memiliki potensi nilai tambah tinggi.

Ia mencontohkan kelapa yang hanya bernilai Rp1.000 di tingkat petani bisa diolah menjadi Virgin Coconut Oil (VCO) dengan nilai jual mencapai Rp145.000 per liter. “Ini potensi luar biasa. Dengan hilirisasi, kita bisa menciptakan jutaan lapangan kerja dan membangkitkan ekonomi desa,” katanya.

Mentan membeberkan program hilirisasi yang sedang dikembangkan Kementerian Pertanian (Kementan) berpotensi menyerap hingga 8,6 juta tenaga kerja dengan total investasi mencapai Rp371 triliun.

Investasi itu diarahkan untuk memperkuat industri pengolahan hasil pertanian dan mendorong generasi muda terlibat langsung dalam rantai nilai pertanian.

Selain itu, ia mengingatkan modernisasi dan hilirisasi pertanian harus dibarengi dengan etos kerja yang tinggi dan konsistensi dalam belajar serta bertindak.

BACA JUGA: Sri Sultan HB X Serahkan Kekancingan Tanah 320 Ribu Meter Persegi untuk Pembangunan Tol Jogja-Solo, Tol Jogja-Bawen dan Tol Jogja-YIA

“Bangun jam 4 pagi, belajar 10 jam sehari, tidur jam 11 malam. Hanya karakter seperti itu yang bisa mengubah wajah pertanian kita,” kata Mentan.

Bagi Mentan pertanian bukanlah masa lalu, melainkan masa depan Indonesia. Dan generasi muda merupakan sosok penggerak di sektor tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Minimarket di Kulonprogo Dibobol, Pencuri Gasak Rokok hinga Pasta Gigi

Kulonprogo
| Minggu, 20 Juli 2025, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Agenda Wisata di Jogja 19-31 Juli 2025, dari Pertamax Turbo Drag Fest 2025, Gamelan Festival, KAI Bandara Night Fun Run hingga Tour De Merapi

Wisata
| Sabtu, 19 Juli 2025, 10:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement