Advertisement
Mentan Amran: Kalau Pangan Terganggu, Negara Bisa Runtuh
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. / Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan ketahanan pangan adalah fondasi utama negara, sebab bila terganggu bisa menyebabkan keruntuhan, sehingga pembangunan pertanian harus dirancang hingga seribu tahun ke depan.
"Kalau pangan terganggu, negara bisa runtuh. Itulah kenapa Presiden serius menggarap pertanian, bukan hanya untuk lima tahun ke depan, tapi untuk 1.000 tahun mendatang,” kata MentaN, Sabtu.
Advertisement
Oleh karena itu, Mentan menyatakan keberhasilan sektor pertanian masa depan sangat ditentukan peran generasi muda. Dalam paparannya di kuliah umum yang mengangkat tema "Inovasi dan Teknologi dalam Meningkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani", Mentan Amran menekankan filosofi hidup yang membentuk kesuksesannya di dunia pertanian dan pemerintahan yakni keyakinan, tindakan, dan konsistensi.
Menurutnya, membangun pertanian masa depan bukan hanya soal teknologi dan infrastruktur, tapi juga soal mentalitas dan karakter pelaku utamanya.
BACA JUGA: Kawasan Malioboro Jogja Ditata Menjadi Zona Rendah Emisi, Bentor Akan Dibatasi Bertahap
“Kalau tidak yakin pada diri sendiri, jangan harap pertanian bisa jadi tulang punggung bangsa. Generasi muda harus yakin, berani bertindak, dan konsisten berkontribusi,” ujar Amran dalam keterangan di Jakarta.
Dia juga menyinggung pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang siap menjawab tantangan global termasuk krisis pangan dunia. Oleh karena itu dia mendorong mahasiswa untuk keluar dari zona nyaman dan aktif terlibat dalam transformasi pertanian Indonesia.
“Masa depan pertanian ada di tangan anak muda. Jangan hanya jadi penonton. Turun ke lapangan, pahami realita petani, dan jadilah bagian dari solusi," tegasnya.
Selain membahas pembangunan karakter, Mentan Amran memaparkan visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.
Pangan merupakan kebutuhan strategis yang tidak bisa ditawar, karena menyangkut stabilitas sosial, ekonomi, bahkan politik bangsa. Dalam konteks ini, Amran menyoroti program hilirisasi pertanian yang memiliki potensi nilai tambah tinggi.
Ia mencontohkan kelapa yang hanya bernilai Rp1.000 di tingkat petani bisa diolah menjadi Virgin Coconut Oil (VCO) dengan nilai jual mencapai Rp145.000 per liter. “Ini potensi luar biasa. Dengan hilirisasi, kita bisa menciptakan jutaan lapangan kerja dan membangkitkan ekonomi desa,” katanya.
Mentan membeberkan program hilirisasi yang sedang dikembangkan Kementerian Pertanian (Kementan) berpotensi menyerap hingga 8,6 juta tenaga kerja dengan total investasi mencapai Rp371 triliun.
Investasi itu diarahkan untuk memperkuat industri pengolahan hasil pertanian dan mendorong generasi muda terlibat langsung dalam rantai nilai pertanian.
Selain itu, ia mengingatkan modernisasi dan hilirisasi pertanian harus dibarengi dengan etos kerja yang tinggi dan konsistensi dalam belajar serta bertindak.
“Bangun jam 4 pagi, belajar 10 jam sehari, tidur jam 11 malam. Hanya karakter seperti itu yang bisa mengubah wajah pertanian kita,” kata Mentan.
Bagi Mentan pertanian bukanlah masa lalu, melainkan masa depan Indonesia. Dan generasi muda merupakan sosok penggerak di sektor tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Soal Sumber Air Minum dari Sumur Bor, BPKN Bakal Klarifikasi Aqua
- Jawa Tengah Bakal Memiliki KRL, Ini Bocoran Rutenya yang Dilalui
- Rahasia Menggandakan Kekayaan Ala Jeff Bezos
- Donald Trump Jadi Saksi Penandatanganan Damai Thailand dan Kamboja
- Prabowo Disambut Hangat Diaspora Indonesia Saat Hadiri KTT ASEAN
Advertisement
Bayi Laki-laki Hidup Ditemukan dalam Kardus di Ngemplak Sleman
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Danantara Sebut Leih dari 204 Investor Minati Proyek Waste To Energy R
- BMKG Sebut Gempa Aceh Magnitugo 5,0 Akibat Sesar Besar Sumatera
- SNTT 2025 Jadi Ruang Kolaborasi Riset Terapan Berdampak Nyata
- KA Purwojaya Anjlok di Bekasi, Jalur Rel Masih Diperbaiki
- Rekor Sempurna PSS Sleman Terhenti, Takluk dari Persela 1-2
- Deklarasi Thailand-Kamboja Tegaskan Normalisasi Pascakonflik
- Presiden Prabowo Jelaskan Tujuan Pembentukan Ditjen Pesantren
Advertisement
Advertisement



