Advertisement

Disiplin Prosedur Haji Diperlukan untuk Mencegah Langkah Mencegah Teror Bom

Newswire
Minggu, 22 Juni 2025 - 19:17 WIB
Maya Herawati
Disiplin Prosedur Haji Diperlukan untuk Mencegah Langkah Mencegah Teror Bom Menteri Agama, Nasaruddin Umar. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pentingnya disiplin menjalankan prosedur keamanan angkutan haji untuk mencegah terjadinya teror bom yang dapat mengancam keselamatan jemaah asal Indonesia. Hal ini ditegaskan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar.

"Ya, itu sebetulnya lebih merupakan ancaman ya. Di beberapa tempat juga terjadi, tapi standarnya harus seperti itu," kata Nasaruddin ditemui di sela Pengukuhan dan Orientasi Program Kerja Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan, di Jakarta, Minggu (22/6/2025).

Advertisement

Menag menilai ancaman bom terhadap penerbangan haji harus disikapi serius, karena berpotensi membahayakan keselamatan penumpang jika tidak ditangani sesuai standar keamanan yang ketat dan disiplin.

Ia menekankan pentingnya pendisiplinan standar keamanan agar tidak terjadi kecolongan yang bisa berdampak besar terhadap keselamatan jamaah haji dan kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan ibadah haji.

"Karena kalau kita tidak melakukan pendisiplinan standar, jangan-jangan nanti pada saatnya kecolongan benar, akhirnya nanti dampaknya akan lebih besar," ujar Menag.

Menag mengaku menyerahkan proses penanganan kepada aparat yang berwenang, dan meminta setiap potensi ancaman ditindaklanjuti tanpa pandang remeh demi menjaga keselamatan jamaah secara menyeluruh.

Ia menilai penanganan tegas terhadap ancaman bom juga menjadi bukti bahwa pemerintah tidak bermain-main dalam melindungi jamaah dari teror dan segala bentuk gangguan keamanan.

"Jadi saya menyerahkan kepada pihak yang berwajib lakukan sesuai dengan prosedur. Jangan memandang enteng sekecil apa pun, karena risikonya bisa berdampak," katanya lagi.

Menurutnya, kejadian ini harus menjadi pembelajaran penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan semua pihak dalam menghadapi kemungkinan ancaman serupa di masa mendatang.

"Dan untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa kita tidak main-main dengan ancaman teror, dan sekaligus juga kita akan menjadikan ini sebuah pembelajaran," ujar Menag.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan ancaman bom terhadap pesawat Saudi yang mengangkut ratusan jamaah haji asal Indonesia tidak berdasar, dan diklasifikasikan sebagai informasi hoaks oleh otoritas terkait.

BACA JUGA: Perang Iran-Israel Makin Membara, Ekonom Ingatkan Rupiah Bisa Makin Tertekan

Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Hubud) Kemenhub Lukman F Laisa menyampaikan pihaknya bersama pemangku kepentingan lainnya telah menangani dua informasi mengenai ancaman bom terhadap maskapai penerbangan Saudi yang mengangkut jamaah haji Indonesia.

"Kedua penerbangan telah ditangani sesuai dengan protokol kontingensi yang berlaku. Setelah melalui penilaian menyeluruh, ancaman yang diterima dinyatakan tidak berdasar dan diklasifikasikan sebagai hoaks oleh otoritas terkait," kata Lukman sebagaimana keterangan, di Jakarta, Minggu.

Pada kasus pertama, ancaman bom terjadi pada Selasa (17/6), pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 yang membawa 442 jamaah haji asal Indonesia melakukan pendaratan darurat di di Bandara Kualanamu, Medan.

Pendaratan darurat dilakukan seusai adanya ancaman bom yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal melalui surat elektronik (email) pada pukul 07.30 WIB.

Email tersebut berisikan ancaman dari orang tak dikenal yang akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines SV 5276 dengan rute Jeddah-Jakarta (Bandar Udara Soekarno Hatta) yang membawa 442 jamaah haji Kloter 12 JKS.

Kemudian, kasus kedua yang terjadi pada hari Sabtu (21/6), pesawat Saudia SV-5688 yang memuat 376 penumpang jamaah haji Kelompok Terbang (kloter) 33 Debarkasi Surabaya kembali mendarat darurat di Bandara Kualanamu Deli Serdang, seusai kembali mendapat dugaan ancaman bom.

Ancaman itu dilakukan melalui telepon yang diterima petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) dari Kuala Lumpur ACC, namun dengan rute berbeda yaitu rute Jeddah-Muscat (Oman)-Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Food Station Jogja Setia Tawarkan Kebutuhan Pokok Murah

Jogja
| Minggu, 22 Juni 2025, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju

Wisata
| Jum'at, 20 Juni 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement