Advertisement
Ekonom Nilai Ultimatum Trump ke Iran Akan Memperburuk Ketegangan Kawasan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Ekonom menilai ultimatum Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menyerang Iran jika tak mau berdamai merupakan kesalahan kalkulasi yang justru dapat memperburuk ketegangan kawasan.
Untuk diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan melakukan serangan jauh lebih besar kepada Iran, jika Iran tak melakukan perdamaian. Hal itu diumumkan Trump dalam pidato yang disiarkan di akun X, The White House, Sabtu (21/6/2025) waktu setempat.
Advertisement
Kepala Negara AS itu menyatakan bahwa tiga fasilitas nuklir utama Iran kini telah dihancurkan oleh pasukan militer AS, yaitu Fordow, Natanz, dan Esfahan.
BACA JUGA: PBB Khawatir Perang Meluas
Ekonom dari Universitas Paramadina Wijayanto Samirin memandang ancaman Trump merupakan sikap yang tidak rasional dan emosional. Di sisi lain, Wijayanto menilai AS juga membutuhkan invasi darat skala besar untuk mengalahkan Iran.
“Trump salah kalkulasi, negara seperti Iran tidak bisa diultimatum seperti itu, dan untuk mengalahkan Iran, perlu serangan darat yang masif. Saya tidak yakin EU dan AS mau melakukan. Mereka hanya bisa menyerang dari udara saja,” kata Wiyanto kepada Bisnis, Minggu (22/6/2025).
Menurutnya, hal itu justru akan menimbulkan konflik AS dan Iran, bahkan bisa memperburuk stabilitas kawasan di Timur Tengah.
”Apa yang terjadi hanya akan semakin mendestabilisasi kawasan. Israel semakin tidak aman, rakyat makin gelisah, apalagi Iran mempunyai senjata canggih yang tidak bisa dihalangi oleh pertahanan Israel,” ujarnya.
Di sisi lain, sambung dia, dinamika ini juga membuat pertumbuhan ekonomi global berpotensi menjadi semakin melemah akibat kenaikan harga energi dan disrupsi rantai pasok (supply chain).
“AS akan menjadi pihak yang palig dirugikan,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Trump menyatakan akan memberikan serangan lebih besar kepada Iran jika perdamaian tak dilakukan.
“Tetapi sekarang saatnya berdamai. Jika mereka tidak melakukannya, serangan di masa depan akan jauh lebih besar dan jauh lebih mudah,” kata Trump dalam pidato yang disiarkan di akun X, The White House, Sabtu (21/6/2025) waktu setempat.
Dia kembali memberikan ultimatum bahwa Iran harus memilih antara menerima perdamaian atau menghadapi serangan yang jauh lebih parah dari apa yang telah terjadi dalam delapan hari terakhir.
“Tetapi jika perdamaian tidak segera datang, kami akan mengejar target lainnya dengan kecepatan dan keterampilan presisi, sebagian besar dari mereka dapat disingkirkan dalam hitungan menit,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Rapor Pendidikan Indonesia 2025 Diluncurkan, Ini Linknya
- Soal Serangan Udara Israel ke Suriah, AS Bantah Terlibat
- Profil Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina yang Hari Ini Menikah dengan Anak Pertama Dedi Mulyadi
- Siap-siap, Indonesia akan Dibanjiri Produk AS, Usai Trump Berlakukan Tarif Impor 19 Persen
- Syarat dan Cara Mendaftar Beasiswa Unggulan 2025
Advertisement

384 Wisatawan Tersengat Ubur-Ubur di Kawasan Pantai Parangtritis Selama Liburan Sekolah
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Diperiksa dari Pagi hingga Malam, Nadiem Makarim Belum Ditetapkan Tersangka, Ini Alasan Kejagung
- Kepala BNN Larang Anggotanya Tangkap Pengguna Narkoba
- Indonesia akan Beli Energi AS Senilai 15 Miliar Dolar dan 50 Jet Boeing
- Daftar Beras Premium Diduga Oplosan, Mulai Dari Sania Hingga Sentra Ramos
- Syarat dan Cara Mendaftar Beasiswa Unggulan 2025
- Alasan Kejagung Belum Tetapkan Nadiem Makariem Jadi Tersangka Kasus Korupsi Chromebook di Kemendikbudristek
- Siap-siap, Indonesia akan Dibanjiri Produk AS, Usai Trump Berlakukan Tarif Impor 19 Persen
Advertisement
Advertisement