Advertisement
Musuh Utama Kopdes Merah Putih, Budi Arie: Ketakutan, Kecurigaan dan Keragu-raguan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengakui rasa takut, curiga, dan keragu-raguan dari masyarakat menjadi musuh utama dalam pembentukan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.
Hal itu disampaikan dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi VI dengan Menteri Koperasi di Kompleks Senayan DPR, Jakarta, Senin (26/5/2025).
Advertisement
BACA JUGA: Pemkot Jogja Ngebut Bentuk Koperasi Merah Putih di Wilayahnya
“Dalam berbagai kesempatan saya selalu bilang Kopdes Merah Putih itu musuhnya tiga. Satu, ketakutan. Dua, kecurigaan. Tiga, keragu-raguan. Karena kita takut siap nggak nih orang desa, curiga nanti ininya kepala desanya begini-begini-begini, atau kita ragu-ragu,” kata Budi.
Budi yang merupakan Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) tersebut juga mengakui masih rendahnya partisipan masyarakat dan tersematnya citra yang negatif terhadap koperasi. “Di mana masyarakat masih banyak belum percaya dengan koperasi,” imbuhnya.
Di samping itu, Kementerian Koperasi (Kemenkop) juga mengidentifikasi sederet tantangan lainnya dalam pembentukan Kopdes Merah Putih. Salah satunya perbedaan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di seluruh wilayah serta adanya potensi fraud jika Kopdes Merah Putih dikelola tidak secara profesional dan transparan, hingga potensi keberlanjutan lembaga dan usaha koperasi.
“Ini memang soal pertaruhan kita tentang koperasi, di mana program Kopdes/Kel Merah Putih ini saya yakin jika dikelola dengan baik akan memunculkan sebuah tata sosial ekonomi yang lebih berkeadilan, baik keadilan distributif, keadilan sosial yang lebih substansif, dan juga keadilan ekonomi, sesuai dengan cita-cita negara ini didirikan,” tuturnya.
Namun, menurut Budi, keberadaan 80.000 Kopdes Merah Putih menjadi senjata pamungkas untuk mengatasi ketidakadilan ekonomi yang telah lama terjadi di Indonesia.
Budi meyakini Kopdes Merah Putih ini akan sukses dengan mengimplementasikan tiga kunci, yakni SDM koperasi, kelembagaan dan usaha, serta ekosistem.
Dia merincikan bahwa SDM koperasi mencakup pengurus, pengelola, dan pengawas yang terus harus dilatih dari hari ke hari hingga dari tahun ke tahun. Kedua, jenis usaha yang sesuai potensi masing-masing desa. Ketiga, jenis usaha yang menghasilkan kas rutin. Keempat, transparansi administrasi.
Kemudian yang kelima, pinjaman sesuai dengan kebutuhan. Yang keenam, KPI bagi SDM koperasi. Ketujuh, mengalokasikan dana cadangan dan kedelapan, rasa kepemilikan pada koperasi itu sendiri yang harus terus-menerus dimunculkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Hasil Sidang Isbat, 1 Zulhijah 1446 H Jatuh pada Rabu 28 Mei, Iduladaha pada Jumat 6 Juni 2025
- PDIP: Megawati Tersinggung Dituding Terlibat Judol
- PN Mataram Vonis Agus Buntung 10 Tahun Penjara
- Trump Melarang Mahasiswa Asing di Universitas Harvard, 87 WNI Tak Jelas Nasibnya
- Seorang Jaksa Jadi Korban Pembacokan di Depok
Advertisement

Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini Rabu 28 Mei 2025: Stasiun Tugu, Lempuyangan, Maguwo, Ceper, Srowot, Klaten Delanggu hingga Palur
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Program MBG: Seribu SPPG di Pesantren Akan Beroperasi Juli 2025
- Bekas Pejabat MA Zarof Ricar Membisu Saat Dicecar Hakim Terkait Pertemuan Calo Kasus dengan Ketua PN
- Kerja di Perusahaan Online Scam Kamboja, Perempuan Asal Indonesia Meninggal Dunia
- Kecelakaan KA Malioboro Ekspres yang Tewaskan 4 Orang, Polisi Tetapkan Penjaga Palang Pintu Sebagai Tersangka
- Catatan 100 Hari Kerja Luthfi-Yasin, Bandara Ahmad Yani Kembali Berstatus Internasional
- Gunung Marapi Meletus Pagi Ini, Lontarkan Abu Setinggi 1,1 Kilometer
- Panglima Sebut Pengamanan Jaksa Oleh TNI Sesuai Undang-undang, Tugas Selain Perang
Advertisement