Advertisement

Belasan Pekerjanya Terinfeksi HIV, Tempat Prostitusi Berkedok Kedai Kopi Ditutup

Newswire
Senin, 05 Mei 2025 - 22:17 WIB
Sunartono
Belasan Pekerjanya Terinfeksi HIV, Tempat Prostitusi Berkedok Kedai Kopi Ditutup Praktik prostitusi / ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, PONOROGO—Aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur bersama warga Desa Demangan, Kecamatan Siman, menyegel sedikitnya 14 warung berkedok kedai kopi yang diduga menjadi tempat praktik prostitusi terselubung.

Penyegelan dilakukan di sepanjang Jalan Raya Siman–Jetis, Senin, menyusul keresahan warga dan temuan kasus penyakit menular yang mengkhawatirkan.

Advertisement

BACA JUGA: Sejarah Panjang Bong Suwung yang Kini Suwung usai Ditertibkan KAI

"Kami tempelkan stiker larangan beroperasi dan menutup paksa seluruh warung yang terindikasi. Ada 14 titik yang kami segel hari ini," kata Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP Ponorogo, Hendra Asmara Putra dikonfirmasi usai operasi penyegelan.

Warung-warung tersebut, tidak dibongkar karena berdiri di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). Namun sebagai bentuk penegasan, warga juga ikut memaku pintu-pintu warung menggunakan batang bambu agar tidak bisa digunakan kembali.

Lebih dari sekadar pelanggaran ketertiban umum, keberadaan warung tersebut turut mengancam kesehatan masyarakat. Hendra mengungkapkan, dari hasil skrining Dinas Kesehatan terhadap pekerja warung, ditemukan 35 persen di antaranya positif HIV.

"Dari 29 pekerja yang diperiksa, 13 orang dinyatakan positif HIV. Ini angka yang sangat memprihatinkan," ujarnya.

Ia menegaskan, para pekerja yang terlibat telah diminta untuk kembali ke daerah asalnya dan tidak kembali beraktivitas di wilayah Ponorogo.

Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Demangan, Ihsan Muttaqin, menyebut penyegelan dilakukan karena warung-warung itu terbukti digunakan untuk praktik asusila. Ia mendesak agar bangunan tersebut dibongkar total.

BACA JUGA: Memakmurkan Masjid dengan Bersedekah Sayuran, Jemaah Sehat dan Petani Sejahtera

"Sudah berulang kali ditertibkan, tapi mereka kembali buka. Sekarang kami minta bangunannya sekalian dibongkar agar tidak dipakai lagi," kata Ihsan.

Ia menambahkan, penyegelan kali ini merupakan puncak dari serangkaian langkah pencegahan yang telah dilakukan pemerintah desa bersama warga dan aparat setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lestarikan Lagu Anak dan Daerah, Ratusan Siswa Tampil Pakai Baju Adat di Taman Budaya Yogyakarta

Jogja
| Sabtu, 24 Mei 2025, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul

Wisata
| Jum'at, 16 Mei 2025, 14:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement