Advertisement

Geram Masih Ada Korupsi, Prabowo Minta APH Hukum Berat Koruptor

Newswire
Selasa, 04 Maret 2025 - 22:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Geram Masih Ada Korupsi, Prabowo Minta APH Hukum Berat Koruptor Presiden Prabowo Subianto. - YouTube Sekretariat Presiden

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA–Presiden Prabowo Subianto geram masih ada korupsi yang diungkap meskipun telah berulang kali diperingatkan. Oleh karena itu, ia meminta aparat penegak hukum (APH) untuk menghukum berat para koruptor.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto saat membagikan isi taklimat Presiden Prabowo untuk para menteri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3/2025). 

Advertisement

BACA JUGA: Presiden Prabowo, SBY dan Jokowi Diguyur Hujan Saat Ikuti Parade Senja di Akmil Magelang

“Beliau (Presiden) menyatakan kegeramannya atas orang-orang yang masih keterlaluan, sudah diperingatkan, tetapi masih ada saja yang mencuri uang rakyat. Lebih baik ratusan triliun itu digunakan untuk makan bergizi, untuk pendidikan, kesehatan,” katanya.

Di lokasi yang sama dalam kesempatan terpisah, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah dan Tertinggal (Wamendes) Ahmad Riza Patria menyebut Presiden juga mengingatkan jajarannya untuk tidak korupsi.

“Presiden mengingatkan jangan sampai ada lagi korupsi, kasus korupsi, dan Presiden meminta semua dapat bekerja dengan baik agar bangsa ini segera cepat maju,” kata Wamendes Riza Patria.

Dalam pertemuan dengan jajaran menteri, wakil menteri, dan kepala badan, Presiden juga meminta aparat penegak hukum menjalankan tugasnya dengan profesional.

“Presiden meminta juga semua jajaran aparat penegak hukum lakukan penegakan hukum dengan adil, baik, benar, dan semua menjalankan tugas, fungsinya dengan baik,” kata Reza Patria.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto, yang juga menghadiri pertemuan dengan Presiden, menyebutkan Presiden menekankan kepada jajaran penegak hukum, termasuk KPK, untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.

Dia menilai pertemuan dengan Presiden itu bukan bentuk intervensi pemerintah terhadap kerja KPK, karena arahan yang diberikan oleh Presiden bersifat umum ke seluruh jajaran menteri, wakil menteri, kepala badan dan kepala lembaga.

“Ini kan terbuka. Ini kegiatan bersifat terbuka. Semua orang bisa melihat. Arahan beliau juga jelas semuanya. Jadi, tidak ada yang personal, tidak ada yang (mengarah) kepada satu lembaga,” kata Ketua KPK menjawab pertanyaan wartawan.

Dalam pertemuan dengan jajaran menteri, wakil menteri, pimpinan badan dan lembaga, Presiden menyampaikan taklimat yang di antaranya berisi arahan-arahan, serta rencana-rencana yang akan dilakukan pemerintah ke depan.

Presiden juga mengapresiasi kinerja para pembantunya itu, dan menilai kerja-kerja pemerintah sejauh ini sudah sesuai dengan yang direncanakan.

Presiden, dalam kesempatan yang sama, juga meminta jajaran menteri, wakil menteri, serta pimpinan lembaga untuk memperhatikan kehidupan masyarakat kecil, terutama yang berkaitan dengan pendidikan, dan upaya-upaya memutus rantai kemiskinan.

“Presiden sangat concern dapat mengangkat derajat hidup masyarakat kecil,” kata Reza Patria membicarakan isi arahan-arahan Presiden hari ini.

Pertemuan itu, yang tertutup untuk media, berlangsung selama kurang lebih 2 jam. Kemudian, Presiden bersama jajaran menteri, wakil menteri, dan pimpinan lembaga berbuka puasa bersama.

Beberapa menu makanan yang disajikan saat buka puasa bersama itu mencakup nasi kebuli dan daging kambing, bakwan malang, sate ayam, dan panganan khas berbagai daerah di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Catat! Ini Jadwal Lengkap SIM Keliling di Sleman Bulan Maret 2025

Jogja
| Rabu, 05 Maret 2025, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial

Wisata
| Jum'at, 28 Februari 2025, 11:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement