Advertisement
Inggris Segera Kirimkan Paket Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Gaza Senilai Rp339,5 Miliar
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah Inggris akan mengirimkan paket bantuan kemanusiaan senilai 17 juta poundsterling (21 juta dolar AS atau sekitar Rp339,5 miliar) untuk masyarakat Gaza, Palestina.
Pengiriman bantuan kemanusiaan tersebut diberikan seiring dengan gencatan senjata terbaru yang memungkinkan operasi bantuan diperluas.
Advertisement
BACA JUGA: Senator Bernie Sanders Kecam Usulan Donlad Trump Terkait Relokasi Warga Palestina
Dana tersebut akan memastikan ribuan warga sipil Palestina mendapatkan layanan kesehatan darurat, makanan, dan tempat tinggal, serta mendukung proyek infrastruktur penting di wilayah Palestina yang diduduki.
Sebagai bagian dari paket tersebut, sebesar 2 juta pounsterling (sekitar Rp40,4 miliar) akan dialokasikan kepada Bank Dunia untuk membantu memulihkan dan membangun kembali infrastruktur penting di bidang air dan energi di wilayah pendudukan Palestina, termasuk Gaza.
Menteri Pembangunan Inggris, Anneliese Dodds, menekankan bahwa Inggris memanfaatkan momentum gencatan senjata ini untuk meningkatkan pengiriman bantuan dan mendorong pembebasan semua sandera, sambil bekerja menuju terciptanya negara Palestina yang layak.
“Skala penderitaan di Gaza tidak dapat dilebih-lebihkan, dan PBB beserta lembaga-lembaganya, termasuk UNRWA, harus diizinkan oleh Israel untuk melaksanakan pekerjaan penting mereka," kata Dodds.
"Pengumuman ini merupakan bagian dari investasi Inggris dalam perjanjian gencatan senjata, dengan meningkatkan operasi bantuan dan membantu masyarakat yang paling membutuhkan untuk mengakses layanan kesehatan, air, makanan, dan tempat tinggal,” ujar Dodds melanjutkan.
“Kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk mengirim gelombang bantuan kemanusiaan ke Gaza, membebaskan semua sandera, dan membuka jalan menuju negara Palestina yang layak,” tambahnya.
Inggris telah memberikan pendanaan sebesar 41 juta poundsterling (51 juta dolar AS atau sekitar Rp828,2 miliar) kepada UNRWA pada tahun anggaran ini untuk mendukung operasinya di bidang layanan kesehatan, pendidikan, dan sosial bagi para pengungsi Palestina.
David Wightwick, CEO UK-Med, menggambarkan krisis di Gaza sebagai salah satu bencana kemanusiaan terburuk yang pernah ia saksikan selama lebih dari dua dekade bekerja di bidang kemanusiaan.
"Itulah mengapa pendanaan dari Pemerintah Inggris sangat penting dalam mendukung UK-Med untuk memberikan perawatan penyelamatan jiwa kepada lebih dari 300.000 pasien di Gaza selama 2024,” kata Wightwick.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim kami yang terdiri dari 400 orang di lapangan atas dedikasi, profesionalisme, dan kerja tanpa lelah mereka dalam menangani dampak kesehatan dari konflik yang menghancurkan ini,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jadi Buronan KPK Status Tannos Masih WNI
- Mantan Kasatreskrim Memeras hingga Rp20 Miliar, Polisi Menduga Ada Pihak Lain Terlibat
- Malaysia dan Jepang Bakal Himpun Dana Rekonstruksi Jalur Gaza dan Tepi Barat
- Banjir Jakarta, BPBD Kesulitan Kirim Bantuan Logistik
- Festival Mandi Suci di Tiga Sungai India, 15 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
Advertisement
PT KAI Daop 6 Lakukan Uji Coba Jalur Rel KA Solo-Wonogiri dengan Lokomotif Berkecepatan Tinggi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Selalu Hadir di Rangkaian Tahun Baru Imlek, Begini Asal Usul Lontong Cap Go Meh
- 6 Kecamatan di Tangerang Terendam Banjir
- 20 Ruas Jalan di Jakarta Masih terendam Banjir, Ini Daftarnya
- Kepuasan Publik Jadi Pemacu Semangat Pemerintah untuk Bekerja Lebih Baik
- Daop 1 Jakarta Catat Ada 37.500 Penumpang di Puncak Arus Balik Libur Imlek
- Pesawat Air Busan Terbakar di Korsel, 7 Penumpang Terluka
- Wakil Menteri PU Sebut Jalan Berlubang di Tol Cipali Sudah Diperbaiki
Advertisement
Advertisement