Advertisement

Kebakaran Los Angeles, Peneliti BRIN Sebut Angin Santa Ana Jadi Pemicunya

Newswire
Sabtu, 11 Januari 2025 - 19:27 WIB
Arief Junianto
Kebakaran Los Angeles, Peneliti BRIN Sebut Angin Santa Ana Jadi Pemicunya Sejumlah warga saat mengamati api yang melahap hutan dan lahan di Los Angeles California Amerika Serikat, Kamis (9/1/2025). - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Peneliti Iklim dan Atmosfer dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin menyebutkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Los Angeles, California, Amerika Serikat merupakan sebuah fenomena anomali.

Dalam pernyataan di akun media sosial X pribadinya yang dikutip di Jakarta, Sabtu (11/1/2025), Erma menjelaskan fenomena kebakaran hutan dan lahan yang menyebar hingga ke area seluas lebih dari 117,3 km persegi itu biasanya terjadi secara alamiah yang dipicu oleh embusan Angin Santa Ana.

Advertisement

Angin Santa Ana memiliki sifat kering dan dapat membakar dedaunan kering ketika angin tersebut berembus. "Hanya, normalnya Santa Ana yang dibangkitkan dari sistem tekanan tinggi di California ini seharusnya terjadi saat summer [musim panas]. Jika Santa Ana terjadi pada saat winter [musim dingin] seperti Januari saat ini, maka ini benar-benar anomali bahkan penyimpangan iklim," katanya.

Erma menjelaskan, Angin Santa Ana berkecepatan hingga 50 km/jam terbentuk karena sistem tekanan tinggi di hutan dan tekanan rendah yang terpusat di Los Angeles.

Dia memaparkan, Angin Santa Ana pada umumnya biasa terjadi dari area utara Great Basin, yang merupakan dataran luas gurun yang membawa sifat angin yang panas dan kering. "Meski winter, suhu mencapai 27 derajat Celsius di hutan Angeles menandakan titik-titik api telah terbentuk," ungkapnya.

BACA JUGA: 97 WNI Terdampak Kebakaran Dahsyat di Los Angeles AS

Diketahui, kebakaran hutan dan lahan yang dahsyat berkobar di wilayah Greater Los Angeles sejak Selasa (7/1/2025) dan memaksa hampir 180.000 warga meninggalkan rumah mereka.

Perusahaan media AccuWeather mengatakan perkiraan awal mengenai dampak kerusakan dan kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan di California mencapai antara US$52 miliar hinga US$57 miliar dolar AS (sekitar Rp841,98 triliun hingga Rp922,94 triliun).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Sukseskan Gerakan Satu Juta Pohon, KAI Daop 6 Perkuat Komitmen Hijau

Jogja
| Sabtu, 11 Januari 2025, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul

Wisata
| Kamis, 02 Januari 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement