Advertisement

Kemenhub Siapkan Mitigasi untuk Antisipasi Lonjakan Arus Mudik Natal dan Tahun Baru

Newswire
Rabu, 04 Desember 2024 - 16:27 WIB
Sunartono
Kemenhub Siapkan Mitigasi untuk Antisipasi Lonjakan Arus Mudik Natal dan Tahun Baru Barisan kendaraan yang didominasi roda empat mengular di Pertigaan Kranggan, Bokoharjo atau di selatan Candi Prambanan, Sleman. Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com JAKARTA—Kementerian Perhubungan menyiapkan kebijakan strategis dan rencana mitigasi bencana untuk angkutan Natal - Tahun Baru 2024/2025 guna mendukung kelancaran serta animo masyarakat dalam bepergian.

"Mengantisipasi potensi lonjakan penumpang yang berpotensi mengakibatkan kemacetan, penumpukan pada simpul-simpul transportasi, isu keselamatan dan antisipasi perubahan cuaca pada masa angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, maka Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengambil langkah kebijakan strategis dan rencana mitigasi bencana," ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi Rabu (4/12/2024).

Advertisement

Sektor angkutan darat berupa penyediaan kantong parkir dan buffer zone pada akses ke pelabuhan penyeberangan, pemberlakuan delaying system, pemberian izin insidentil Perusahaan Otobus, pemberlakuan contraflow, kategorisasi kondisi antrean di pelabuhan penyeberangan.

Kemudian sektor angkutan laut berupa penyiapan kapal navigasi dan kapal patroli untuk tanggap darurat kejadian luar biasa, penyiapan protokol tanggap darurat penanganan kejadian tidak terduga, dan penyediaan buffer area dalam kawasan pelabuhan serta penyiapan pelabuhan alternatif.

Selanjutnya untuk sektor angkutan udara berupa informasi dan koordinasi penanganan dampak aktivitas vulkanik, kategorisasi kompensasi dan ganti rugi keterlambatan penerbangan, penanganan kemacetan traffic darat pada akses ke bandara, dan operasional bandara selama 24 jam pada masa Natal - Tahun Baru 2024/2025.

Untuk sektor angkutan kereta api berupa penyelenggaraan Daerah Pemantauan Khusus (DAPSUS) beserta personel dan sarana standby, kesiapan Alat Material untuk Siaga (AMUS) pada beberapa titik, dan sosialisasi serta penyiagaan personel Kemenhub pada perlintasan sebidang yang rawan macet dan rawan longsor.

Dalam rangka mendukung kelancaran dan animo masyarakat untuk bepergian pada masa Natal - Tahun Baru 2024/2025, maka Kemenhub menyiapkan sarana dan prasarana transportasi. Untuk transportasi jalan tersedia sarana 32.130 unit bus dan untuk prasarana tersedia 113 Terminal Tipe A. Transportasi laut tersedia sarana 765 unit kapal dan untuk prasarana tersedia 110 pelabuhan laut.

Selanjutnya untuk transportasi kereta api tersedia sarana 2.683 kereta serta prasarana untuk di jaringan jalur perkeretaapian Sumatera, Jawa dan Sulawesi Selatan. Untuk transportasi udara tersedia sarana 417 unit pesawat, kapasitas 8,23 juta penumpang, dan prasarana 56 bandara.

Lalu untuk transportasi penyeberangan tersedia sarana 159 unit kapal penyeberangan dan prasarana yang terdiri dari 11 Lintas Pelabuhan Penyeberangan, 29 Dermaga Moveable Bridge (MB), dua dermaga ponton, dan 17 Dermaga Plengsengan.

Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan telah memprediksikan simpul-simpul terpadat berdasarkan jumlah penumpang antar provinsi di antaranya prediksi jumlah pengunjung terminal sebanyak 2,5 juta orang. Sedangkan prediksi penumpang melalui pelabuhan penyeberangan sebesar 1,6 juta orang.

Selanjutnya lima stasiun kereta api asal terpadat adalah Stasiun Pasar Senen, Gambir, Bekasi, Bandung, dan Surabaya, Gubeng. Lima pelabuhan asal terpadat adalah Makassar New Port, Ende, Bau Bau, Tanjung Perak, dan Falabisahaya. Prediksi lima bandara asal terpadat adalah Bandara Soekarno-Hatta, Sultan Hasanuddin, Juanda, Kualanamu, dan Sepinggan.

Pemilihan rute nasional untuk pengguna mobil secara keseluruhan Tol Trans Jawa mendominasi dengan persentase pengguna sebesar 6,67 juta kendaraan, kemudian diikuti Tol Trans Sumatera sebesar 5,31 juta kendaraan dan Tol Cipularang sebesar 2,22 juta kendaraan.

Rute nasional untuk pengguna motor melalui Jalur Lintas Utara Jawa (Pantura) mendominasi dengan 34,81 persen dan Jalur Lintas Tengah Jawa sebesar 29,11 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Gamelan: Problematika, Ekosistem, dan Kemajuan Kebudayaan

Jogja
| Rabu, 04 Desember 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Berkunjung ke Chengdu Melihat Penangkaran Panda

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement