Advertisement
SKK Migas Sebut Punya Rp46,8 Triliun untuk Peningkatan Eksplorasi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto menyatakan memiliki dana sebanyak Rp46,8 triliun untuk melakukan peningkatan kapasitas eksplorasi minyak dan gas (migas) domestik.
Dijelaskannya angka tersebut berasal dari dana yang berasal dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebesar Rp15 triliun dan 2 miliar dolar AS (Rp31,8 triliun) dari dana yang dimiliki SKK Migas.
Advertisement
"Bapak Menteri ESDM telah berjuang keras menyediakan dana Rp15 triliun per tahun untuk kegiatan eksplorasi. Selain itu, kami laporkan, kami juga mempunyai dana sekitar Rp2 miliar dolar AS dan itu hanya bisa digunakan untuk kegiatan eksplorasi," kata dia dalam acara media briefing di Jakarta, Selasa.
Disampaikan Djoko, dalam kurun waktu hingga dua tahun terakhir pihaknya telah melakukan kegiatan penarikan investor (investor engagement) dengan lebih dari 40 perusahaan migas internasional yang merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi migas dalam negeri.
"Tantangan utama yang dihadapi industri hulu migas saat ini adalah penurunan produksi yang terus berlangsung. Kami terus semangat, berupaya bekerja keras melakukan kolaborasi dengan KKKS, serta kementerian dan lembaga untuk mendorong peningkatan produksi migas di masa depan," ujarnya.
Lebih lanjut, Penasihat Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf menyatakan dana sebesar Rp15 triliun tersebut merupakan anggaran yang berasal dari usulan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia agar 10--15 persen Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dikembalikan ke Kementerian ESDM.
"Jadi tidak seluruhnya Rp15 triliun digunakan eksplorasi tapi untuk infrastruktur, bangun jargas (jaringan gas), dan sebagainya," kata dia.
Sementara untuk dana 2 miliar dolar AS (Rp31,8 triliun) berasal dari komitmen pasti para kontraktor migas saat memperpanjang kontrak. "2 miliar dolar AS itu dari komitmen pasti dari perpanjangan waktu Pak Djoko jadi Dirjen. Membuat satu kebijakan untuk perpanjangan itu memberikan ada namanya komitmen pasti, tapi diusahakan untuk eksplorasi," ujarnya.
Sebelumnya, SKK Migas mengatakan bahwa capaian lifting minyak pada Semester I Tahun 2024 mencapai 576 ribu barel minyak per hari (BOPD).
Capaian tersebut, lebih rendah apabila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan APBN 2024 sebesar 635 ribu BOPD. Selain itu, capaian lifting minyak ini juga lebih rendah apabila dibandingkan dengan target work program and budget (WP&B) yang ditetapkan sebesar 589,5 ribu BOPD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Konvoi Persib Bandung, Satu Orang Jatuh dari Flyover Pasupati
- Hore! Pemerintah Kembali Beri Diskon Tarif Listrik 50 Persen Mulai Juni-Juli 2025
- Ini Alasan Prabowo Angkat Mantan Pejabat BIN Jadi Dirjen Bea Cukai
- Korea Utara Lakukan Penyelidikan Terhadap Kegagalan Peluncuran Kapal Terbarunya
- Luhut Pastikan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Lanjut, Tinggal Tunggu Perpresnya
Advertisement

Jadwal KA Prameks Hari Ini 26 Mei 2025: Lengkap dari Stasiun Tugu, Wates, hingga Kutoarjo
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Wuling Telah Produksi 3 Juta Unit Kendaraan, 40 Ribu Berasal dari Pabrik Cikarang
- OJK Ingatkan Masyarakat Waspada dengan Kejahatan Perbankan Memanfaatkan Data Pribadi
- Presiden Prabowo Ajak Pengusaha China Berinvestasi di Indonesia
- Presiden Prabowo Puji China Bela Palestina
- Perdana Menteri China Li Qiang Bawa Komitmen Investasi Senilai 10 Miliar Dolar AS
- Dampak Gempa Mag 6,0 Bengkulu: 255 Rumah Rusak
- Harga Pangan Hari Ini Minggu 25 Mei 2025: Telur dan Bawang Merah Cenderung Stabil
Advertisement