Lebanon dan Hizbullah Sepakati Usulan AS untuk Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Harianjogja.com JAKARTA - Lebanon dan Hizbullah telah menyetujui usulan Amerika Serikat untuk melakukan gencatan senjata dengan Israel dengan beberapa komentar mengenai isinya, menggambarkan hal tersebut sebagai upaya paling serius untuk mengakhiri pertempuran.
Ali Hassan Khalil, asisten Ketua Parlemen Nabih Berri, mengatakan Lebanon telah menyampaikan tanggapan tertulisnya kepada duta besar AS di Lebanon pada Senin (18/11/2024) waktu setempat. Sementara itu, utusan Gedung Putih, Amos Hochstein, sedang melakukan perjalanan ke Beirut untuk melanjutkan pembicaraan.
Advertisement
Hizbullah, sebuah gerakan bersenjata lengkap yang didukung oleh Iran, mendukung sekutu lamanya, Berri, untuk bernegosiasi mengenai gencatan senjata.
“Lebanon menyampaikan komentarnya di surat kabar tersebut dalam suasana yang positif. Semua komentar yang kami sampaikan menegaskan kepatuhan yang tepat terhadap Resolusi 1701 (PBB) dengan segala ketentuannya,” ujar Khalil dikutip dari Reuters, Selasa (19/11/2024).
BACA JUGA: Serangan Israel Membabi Buta di Lebanon dalam 24 Jam, 56 Orang Tewas dan 156 Terluka
Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 adalah sebuah resolusi yang mengakhiri perang sebelumnya antara Hizbullah dan Israel pada 2006. Ketentuannya mengharuskan Hizbullah tidak memiliki kehadiran bersenjata di wilayah antara perbatasan Lebanon-Israel dan Sungai Litani, yang mengalir sekitar 30 km (20 mil) utara perbatasan.
Khalil mengatakan keberhasilan inisiatif ini sekarang bergantung pada Israel, dan mengatakan jika Israel tidak menginginkan solusi, “hal ini bisa menimbulkan 100 masalah”.
Adapun, hingga saat ini belum ada komentar langsung dari Israel terkait persetujuan gencatan senjata tersebut.
Israel telah lama mengklaim bahwa Resolusi 1701 tidak pernah diterapkan dengan benar, merujuk pada keberadaan pejuang Hizbullah dan senjata di sepanjang perbatasan. Lebanon menuduh Israel melakukan pelanggaran termasuk menerbangkan pesawat tempur di wilayah udaranya.
Khalil mengatakan Israel sedang mencoba untuk bernegosiasi di bawah tekanan, merujuk pada peningkatan pemboman di Beirut dan pinggiran selatan yang dikuasai Hizbullah.
“Ini tidak akan mempengaruhi posisi kami,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ibu Kota Nusantara Dikunjungi 5.000 Wisatawan per Hari
- Kronologi Kecelakaan Mantan Pembalap Hokky Krisdianto hingga Meninggal Dunia di Pantura
- Polda Jateng Diminta Segera Tetapkan Tersangka Terkait Kematian Dokter Aulia Risma
- MA Nyatakan Tidak Ada Pelanggaran Etik Hakim Kasasi Ronald Tannur
- Waspada! Kasus DBD karena Perubahan Iklim Berpotensi Capai 60 Persen di Seluruh Dunia pada 2050
Advertisement
Forkom Homestay Bantul Targetkan Okupansi 75 Persen Saat Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Investasi di IKN Disebut Tetap Berlanjut, Kepala OIKN: Beberapa Perusahaan Siap Groundbreaking
- Gelar Apel Akbar Milad 112 Muhammadiyah, RS PKU Muhammadiyah Jogja Teguhkan Komitmen Berkhidmat untuk Umat
- Soal Penangguhan Doktoral Bahlil, Mendiksaintek Bilang Begini
- Capim KPK Sebut Adanya Potensi Kebocoran Anggaran Pilkada
- Jokowi Ungkap Alasan Dukung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta
- Anggaran Seret, Kementerian PU Bakal Tangguhkan Proyek Jumbo Mulai Jembatan hingga Jalan Tol
- KPAI Dukung Program Makan Siang Gratis
Advertisement
Advertisement