Advertisement

Promo November

Menko Zulhas Sebut Kelapa, Kakao, dan Kopi Perlu Dikembangkan

Newswire
Rabu, 06 November 2024 - 14:37 WIB
Ujang Hasanudin
Menko Zulhas Sebut Kelapa, Kakao, dan Kopi Perlu Dikembangkan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan - Antara - I.C. Senjaya

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebut kelapa, kakao dan kopi menjadi tanaman yang perlu dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

"Program kita kan swasembada pangan, tidak hanya beras, beras wajib. Tetapi kita akan mengembangkan juga karena ini nilainya tinggi sekali, yaitu tanaman kelapa," ujar Zulkifli di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu.

Advertisement

Zulkifli mengatakan kelapa memiliki nilai ekspor hingga 2 miliar dolar AS pada tahun lalu. Menurutnya, potensi ekspor kelapa ini sangat besar lantaran terjadi perubahan kebiasaan konsumen di negara China dan Eropa.

Lebih lanjut, kata Zulkifli, konsumen China dan Eropa kini memilih mengkonsumsi susu yang berbahan dasar nabati dan tidak lagi hewani.

"Minum susu sebagian besar dari kelapa, sekarang. Jadi kelapa akan laku sekali, jadi kalau tanam kelapa, kalau bisa yang 4 meter sudah buah, jangan sampai 15 meter baru buah," ucapnya.

BACA JUGA: Kreatif, Warga Sanden Bantul Ini Ubah Limbah Kelapa Gabug jadi Kerajinan Bernilai Ekonomi Tinggi

Zulkifli juga merekomendasikan kakao dan kopi untuk dikembangkan, karena memiliki nilai tukar yang tidak kalah tinggi.

Selain itu, ia meminta agar tanaman unggulan dari tiap daerah dikembangkan agar meningkatkan nilai tukar petani.

"Kalau di Sumatera terkenal ada lada putih, lada hitam. Kalau di Jawa karena sudah memiliki keterampilan tinggi bisa mengembangkan tanaman multikultura, seperti cabai, bawang, bawang putih, bawang merah dan lain-lain," katanya.

Sebelumnya, Zulkifli mengatakan kakao atau cokelat dan kopi akan masuk dalam komoditas pokok swasembada pangan.

Zulkifli menyampaikan awalnya komoditas yang diunggulkan pada program swasembada pangan adalah beras, jagung dan tebu untuk kebutuhan gula.

"Kita sekarang tambah lagi, cokelat karena itu unggulan kita, kopi," ujar Zulkifli.

Menurut Zulkifli, saat ini Indonesia masih melakukan impor terhadap kakao. Oleh karena itu, komoditas ini masuk dalam program swasembada pangan,

Pemerintah memfokuskan beras dan jagung sebagai komoditas utama swasembada pangan. Setelah beras berhasil, akan dilanjutkan dengan jagung.

Namun hal tersebut akan dilaksanakan satu per satu, agar target swasembada pangan dalam waktu 4 tahun bisa terwujud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu

Jogja
| Jum'at, 22 November 2024, 04:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement