Advertisement
Amerika Serikat Menentang Upaya Israel Membuat Warga Palestina Kelaparan

Advertisement
Harianjogja.com, WASHINGTON — Amerika Serikat menentang upaya Israel untuk membuat warga sipil Palestina kelaparan dan menuntut agar Israel menangani krisis kemanusiaan yang mengerikan di Jalur Gaza, kata utusan Amerika untuk PBB Linda Thomas-Greenfield pada Selasa (29/10).
Thomas-Greenfield mendesak perubahan kebijakan Israel yang menghukum rakyat Palestina dengan kelaparan dalam sesi Dewan Keamanan PBB yang membahas Timur Tengah.
Advertisement
“Amerika Serikat menolak upaya Israel untuk membuat warga Palestina kelaparan di Jabalia, atau di mana pun, dan tindakan Israel harus sesuai dengan kata-kata mereka. Hal itu belum terjadi, dan ini harus segera berubah,” ujarnya.
Dia menegaskan bahwa AS dengan tegas menyatakan bahwa Israel harus mengizinkan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya masuk ke seluruh wilayah Gaza, khususnya di bagian utara, serta melindungi para pekerja yang tergabung dalam badan PBB untuk Palestina (UNWRA) yang menyalurkan bantuan tersebut menjelang musim dingin berlangsung.
Utusan AS tersebut kembali menyatakan keprihatinan AS atas undang-undang yang disahkan oleh parlemen Israel yang melarang badan PBB tersebut.
BACA JUGA: Korban Tewas di Gaza Lebih dari 43.000 Orang, Joe Biden Baru Bilang Perang Harus Diakhiri
Larangan ini akan mempengaruhi pekerjaan UNRWA di Gaza, Tepi Barat yang diduduki, dan Yerusalem Timur.
Pemungutan suara pada Senin di Knesset menghasilkan 92 dari 120 anggota parlemen yang mendukung undang-undang tersebut, sementara 10 menolak.
Israel menuduh karyawan UNRWA terlibat dalam serangan lintas perbatasan pada 7 Oktober 2023 yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
“Tidak bisa dipungkiri bahwa beberapa personel UNRWA terlibat dalam serangan 7 Oktober,” ujar Thomas-Greenfield. “Namun, kami juga tahu bahwa saat ini tidak ada alternatif bagi UNRWA dalam hal penyaluran makanan dan bantuan penyelamatan nyawa lainnya di Gaza.”
Tentara Israel terus melancarkan serangan brutal terhadap Gaza sejak serangan Hamas tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Lebih dari 43.000 orang telah tewas, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 101.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara - Anadolu
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- OJK Ingatkan Suntikan Likuiditas Rp200 Triliun Belum Jamin Dorong Kredit
- Mahfud MD Ingatkan Polri Perbaiki Citra Pasca Aksi Kekerasan
- DPR Pastikan Belum Terima Surat Presiden Soal Pergantian Kapolri
- Pembunuh Charlie Kirk Dikabarkan Memiliki Riwayat Penyakit Mental
- Banyak Orang Hilang Sejak Aksi Demo, Polda Buka Posko Pengaduan 24 Jam
Advertisement

Terbaru! Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini Minggu 14 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sherina Serahkan Lima Kucing yang Dievakuasi dari Rumah Uya Kuya
- Hadapi Dinamika Geopolitik, Prabowo-MBZ Dorong Negara-Negara Timteng Bersatu
- Buntut Penggerebekan Pabrik Baterai di AS, Hyundai-LG Tunda Operasional
- Penembak Charlie Kirk Ditangkap, Begini Tampang dan Dugaan Motifnya
- Mantan Ketua MA Nepal Ditunjuk Jadi Perdana Menteri Sementara
- Tinjau Dampak Bencana, Prabowo Kunjungi Korban Banjir Bali
- Rusia Diguncang Gempa Magnitudo 7,4, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement