Advertisement
Gandeng PLN, Kementan Siap Kembangkan Ekosistem Biomassa di Sejumlah Daerah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Pertanian akan menggandeng PT PLN untuk mengembangkan eksosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono upaya itu merupakan kolaborasi antara PLN dengan Kementerian Pertanian yang rencananya akan dikembangkan di sejumlah daerah.
Advertisement
“Kami Kementerian Pertanian dan PLN akan perluas kegiatan biomassa di seluruh Indonesia dari 46 pembangkit PLTU kita yang ada di seluruh Indonesia, tentunya untuk pengembangan ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan dan pertanian terpadu," kata Wamentan dalam keterangan di Jakarta, dikutip Minggu (29/9/2024).
Mentan menyampaikan hal itu ketika menghadiri peresmian pengembangan ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan dan pertanian terpadu di Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Tasikmalaya.
Wamentan mengatakan bahwa Kementan dan PLN tengah mengedukasi petani di Indonesia untuk mendayagunakan lahan. "Maksudnya begini, kalau ada lahan nganggur, bisa ditanami yang lain, silahkan ditanam padi, tanam jagung, tanam tanaman pangan yang lain," ujarnya.
Untuk lahan-lahan yang masuk kategori kritis, yang biasa berada di lahan tandus, ia menyarankan berkolaborasi dengan PLN untuk ditanami Indigofera dan Kaliandra.
Menurutnya, dua jenis tanaman tersebut memiliki banyak manfaat, diantaranya lahannya jadi tambah subur, daunnya memiliki kandungan protein, dan kandungan gizinya bagi ternak itu tinggi.
"Tadi disampaikan ternak dari 18 kilo, 3 bulan dikasih makan daun Indigovera tadi naik sampai hampir 40 kilo. Jadi sangat signifikan ya kandungan gizi dari daunnya itu," imbuh Wamentan.
Sementara itu, Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia Iwan Agung Firstantara menyampaikan bahwa acara yang digelar merupakan pengembamgan (scale up) yang sudah dirintis tahun lalu.
"Kita melakukan scale up, yang dulunya 30 ribu pohon di 30 hektar, sekarang kita melakukan scale up, nanti 100 ribu pohon di 100 hektar selain itu kita juga nanti bersama dengan Gapoktan dan dengan masyarakat setempat untuk penanaman tumpang sari yang ada di antara tanaman energi ini," ujar Iwan.
Pada kesempatan itu juga, diserahkan 205 ekor kambing sebagai suatu modal awal bagi masyarakat. Tanaman Indigofera menurut Hartanto memberikan kontribusi atau protein yang tinggi sehingga itu disenangi oleh hewan ternak.
"Kita sudah melaksanakan 46 lokasi di seluruh Indonesia dan di tahun depan 52 lokasi akan kita petakan dan akan kita diseminasi seperti sekarang ini sebagai pilot project," kata Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proses Evakuasi Pendaki Asal Brasil di Gunung Rinjani Terkendala Cuaca, Posisi Survivor Berada Dikedalaman 400 Meter
- Kasus Nikita Mirzani, PN Jakarta Selatan Jadwalkan Sidang Eksepsi 1 Juli 2025
- Masjid dan Musala Bakal Dapat Bantuan dari Kemenag Rp15 Juta dan Rp10 Juta
- Qatar Klaim Cegat Enam Rudal yang Ditembakkan Iran ke Pangkalan AS
- Odol Dinilai Rugikan Negara Rp43,45 Triliun per Tahun
Advertisement

Rekonstruksi Pemuda Bunuh Pacar di Bantul, Seret Mayat ke Gudang hingga Masukkan Kerangka ke Trash Bag
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Nadiem Makarim Diperiksa Kejagung, Dicecar 31 Pertanyaan
- Iran Serang Pangkalan Militer Amerika Serikat di Qatar
- Iran Belum Sepakati Genjatan Senjata dengan Israel
- Harga Emas Antam Hari Ini, Rp1.016.000 per 0,5 Gram
- Hubungan dengan Iran Tegang, Warga AS Cemas
- Indonesia dan Australia Sepakat Perkuat Kerja Sama di Bidang Imigrasi dan Penanganan Pengungsi
- Menang Dua Kali Gugatan, Harvard Bisa Terima Mahasiswa Asing Lagi
Advertisement
Advertisement