Advertisement
SOP Pencegahan Mpox Mulai Diterapkan untuk Penerbangan di Wilayah Papua
Ilustrasi gatal/gatal. / Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAYAPURA—Standar Operating Procedure (SOP) guna mencegah masuknya virus monkeypox (Mpox) atau cacar air, mulai diterapkan untuk industri penerbangan di wilayah Papua.
General Manager Garuda Branch Office Jayapura, Innu Ai Kautsar di Jayapura, Rabu, mengatakan saat ini pelayanan domestik pihaknya masih berjalan seperti biasa hanya ada beberapa pertanyaan yang dilakukan.
Advertisement
“Kami melakukan profiling atau mengumpulkan informasi kepada para penumpang terkait kesehatan,” katanya, Rabu (4/9/2024). Menurut Innu, selain itu pihaknya juga melakukan imbauan terkait gejala-gejala MPOx agar menjadi perhatian bagi para penumpang.
“Kami secara rutin melakukan pemeriksaan bahkan adanya penyemprotan pesawat untuk memastikan penumpang itu sehat,” ujarnya.
Ia menjelaskan selain itu pihaknya juga memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). “Oleh sebab itu kami terus melakukan koordinasi terkait pencegahan virus MPOx di Bumi Cenderawasih,” katanya.
General Manager Lion Group, Agung Setya Wibowo mengatakan untuk penumpang masih seperti biasa hanya saja dilakukan imbauan dan pengecekan kesehatan.
“Kami tetap mengimbau kepada masyarakat agar terus menggunakan masker untuk melindungi diri sendiri,” katanya.
BACA JUGA: Pelajar SMP di Gunungkidul Mengaku Ditampar Kepala Sekolah hingga Trauma Tak Mau Sekolah
Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong meminta kepada Dinas Kesehatan serta instansi terkait lainnya mulai menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) penangan virus monkeypox (Mpox) atau cacar monyet hal ini dilakukan guna mengantisipasi masuknya penyakit tersebut.
“Terkait dengan Mpox yang saat ini sudah masuk ke Indonesia maka kami pihak Pemerintah Provinsi Papua melakukan upaya pencegahan dan penyebaran agar tidak masif,” katanya di Jayapura, Senin, (2/9/2024).
Menurut Ramses, memang hingga kini belum ada data adanya masyarakat terkena virus tersebut namun upaya pencegahan dan penyebaran ini sudah harus di siapkan sejak dini.
“Saya juga meminta kepada Dinkes agar menyiapkan fasilitas lainnya yakni obat, cara penanganan, rujukan seperti apa dan semua pihak harus intens melihat virus ini,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Rumah Tua di Kawasan Pecinan Semarang Kubur 5 Panghuninya, 1 Orang MD
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
Advertisement
81.100 WNA Masuk ke DIY Sepanjang 2025, Lalu Lintas di YIA Meningkat
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Dampak Banjir Semarang, Refund Tiket Kereta Api 100 Persen
- Sleman Catat 82 Kasus Leptospirosis, 9 Meninggal Dunia
- Venezuela Tuding CIA Terlibat Rusuh di Karibia
- Kejagung Segera Eksekusi Terpidana Harvey Moeis 20 Tahun Penjara
- Menteri Maman: Penyaluran KUR Serap 11 Juta Tenaga Kerja
- Ular Sanca Mangsa 2 Ekor Ayam di Imogiri, Warga Diminta Waspada
- BGN Larang Penggunaan Bahan Pabrikan untuk Menu MBG
Advertisement
Advertisement



