Advertisement
Pemerintah Antisipasi Penularan Mpox Lewat Wisatawan Mancanegara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan, Pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa upaya dalam memastikan pelaku wisata asal luar negeri terbebas dari cacar monyet atau Mpox.
Guna mencegah penularan Mpox di Indonesia, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia telah turun tangan dalam mengurangi penularan penyakit ini, hal ini dibuktikan dengan adanya pemeriksaan di bandara dan pelabuhan internasional.
Advertisement
BACA JUGA : Cegah Monkey Pox, Pemkot Perkuat Kewaspadaan di Semua Fasilitas Kesehatan
“Kementerian Kesehatan menemukan beberapa kasus di Indonesia dan penemuan ini direspons oleh pemerintah dengan memperkuat pemeriksaan di pintu masuk negara termasuk di bandar udara,” ujar Nia dalam jumpa pers mingguan yang digelar secara hibrid, di Jakarta, Senin.
Pihaknya juga menggandeng Inbound Tour Operator Association (IINTOA) dalam memastikan perjalanan wisatawan asing ke Indonesia masih berjalan lancar usai penemuan kasus cacar monyet (Mpox) di Indonesia.
Co Founder IINTOA Paul Edmundus Tallo mengatakan, hingga kini pihaknya belum mendapatkan laporan soal pembatalan perjalanan wisata ke Indonesia.
“Sampai saat ini belum ada pembatalan, tapi sudah ada satu perusahaan yang menanyakan (soal kasus Mpox di Indonesia,” katanya.
Direktur Surveillans dan Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes Achmad Farchany Tri Adryanto mengungkapkan, usai Badan Kesehatan Dunia atau WHO menetapkan Mpox sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) Mpox, Pemerintah Indonesia telah memperketat penyebaran Mpox melalui pemasangan thermal scanner di bandara dan pelabuhan internasional serta penambahan pengawasan secara visual oleh petugas.
“Kemarin kita tambah pengawasan dengan menerapkan satu sistem deklarasi kesehatan SatuSehat Health Pass (SSHP) dan ini bukan aplikasi ini berbasis web,” ujar Achmad.
Ia menambahkan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk lintas K/L untuk dapat membantu menyosialisasikan penggunaan website sshp.kemkes.go.id yang telah memiliki fasilitas lima bahasa, yakni bahasa Indonesia Inggris, Prancis, Mandarin dan Hokian.
Dia berharap pelaku perjalanan wisata dari luar negeri dapat mengisi website tersebut daat memasuki Indonesia dari pintu kedatangan bandara internasional maupun pelabuhan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peneliti China Temukan Reruntuhan Kota Kuno Berusia 3.700 Tahun
- Cacar Monyet Varian Baru, Jumlah Kasus di Uganda Meningkat
- Khawatirkan Dampaknya pada Anak, Negara-Negara di Eropa Ini Larang Pemakaian Ponsel di Sekolah
- Belum Masuk Masa Kampanye, Bawaslu Imbau Para Paslon untuk Tahan Diri
- Momen Prabowo Subianto Terharu di Sidang Kabinet Paripurna Terakhir di IKN
Advertisement
Pamong dan Lurah di Bantul Diingatkan Tetap Netral dalam Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- AS Tunggu Hasil Penyelidikan Israel Terkait Pembunuhan Aysenur Ezgi Sebelum Ambil Keputusan
- Tak Biasa! Hujan Deras Landa Gurun Sahara, Beberapa Titik Alami Banjir
- Siap-Siap! PPN Renovasi dan Pembangunan Rumah Bakal Naik Tahun Depan
- Khawatirkan Dampaknya pada Anak, Negara-Negara di Eropa Ini Larang Pemakaian Ponsel di Sekolah
- Satgas BLBI Sita Aset 2 Obligor, Nilainya Mencapai Rp209 Miliar Lebih
- Prabowo Belum Rampungkan Komposisi Kabinet, Dinamika Politik Jadi Biangnya
- WNI Korban TPPO di Kamboja Diduga Jadi Operator Judi Online
Advertisement
Advertisement