Advertisement

AS Tunggu Hasil Penyelidikan Israel Terkait Pembunuhan Aysenur Ezgi Sebelum Ambil Keputusan

Newswire
Sabtu, 14 September 2024 - 17:47 WIB
Abdul Hamied Razak
AS Tunggu Hasil Penyelidikan Israel Terkait Pembunuhan Aysenur Ezgi Sebelum Ambil Keputusan Pasukan Houthi berbaris sambil memegang senjata api. (ANTARA - Anadolu)

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA–Amerika Serikat masih menunggu hasil dari penyelidikan Israel atas pembunuhan warga negara Turki-Amerika Aysenur Ezgi Eygi sebelum menentukan sikap.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan akan menunggu hasil penyelidikan dari Israel terkait peristiwa itu. Apakah ada tindakan pantas untuk dijatuhkan terhadap tentara Israel yang terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Advertisement

BACA JUGA: Rakyat Pro Palestina di Inggris, Protes Kebijakan Pemerintah yang Masih Jual Senjata ke Israel

"Kami akan menunggu untuk memberikan penilaian tentang langkah apa yang harus diambil selanjutnya, hingga kami menerima hasil investigasi tersebut," kata Matthew Miller kepada wartawan, dikutip Sabtu (14/9/2024).

Miller mengatakan investigasi Israel terhadap pembunuhan Eygi harus “menyeluruh,” “cepat,” dan “transparan." "Kami akan membuat keputusan apa pun setelah investigasi itu selesai," ujarnya, menambahkan.

Dia juga mengulangi pernyataan Menlu Antony Blinken sebelumnya bahwa AS berharap pasukan Israel membuat perubahan pada aturan keterlibatan.

Ketika ditanya oleh Anadolu apakah akan ada konsekuensi jika Israel membunuh warga negara AS, Miller menjawab, "Tunggu hasil investigasi untuk mengetahui apakah perlu ada konsekuensi pidana khusus bagi individu yang terlibat".

"Kami sudah membaca laporan soal penggunaan kekuatan berlebihan oleh pasukan keamanan Israel terhadap warga Palestina dan kini ada dua warga negara Amerika meninggal, dan kami ingin hal itu segera berakhir," tutur Miller.

"Itulah sebabnya kami menginginkan ada perubahan pada aturan keterlibatan," imbuhnya.

Eygi, 26 tahun, seorang warga negara Turki-AS, dibunuh oleh pasukan Israel pada 6 September saat melakukan protes damai terhadap permukiman ilegal Israel dekat Nablus di Tepi Barat yang diduduki.

Menurut penyelidikan awal tentara Israel pada Selasa (10/9), Eygi disebutkan "sangat mungkin" terkena tembakan Israel "secara tidak langsung dan tidak sengaja" yang menargetkan seorang provokator utama selama protes tersebut.

Namun, bukti video dan keterangan saksi mata bertentangan dengan versi Israel tentang kejadian itu.

Laporan terbaru surat kabar The Washington Post mengungkapkan bahwa Eygi ditembak lebih dari 30 menit setelah puncak konfrontasi di Beita.

Penembakan yang dialami Eygi juga terjadi sekitar 20 menit setelah para pengunjuk rasa bergerak sekitar 183 meter di jalan utama, menjauh dari pasukan Israel.

Pihak keluarga mengatakan bahwa Eygi terbunuh karena menjadi target serangan. Mereka meminta pemerintah AS melakukan penyelidikan secara independen atas kematian Eygi, seperti yang dilakukan oleh pemerintah Turki.

Eygi, lahir di Antalya, Turki, pada 1998. Saat masih bayi, ia dibawa keluarganya pindah ke AS bersama. Eygi lulus pada Juni dari Universitas Washington, tempat ia belajar psikologi serta bahasa dan budaya Timur Tengah.

Ia tiba di Tepi Barat Selasa lalu untuk menjadi relawan Gerakan Solidaritas Internasional (ISM) sebagai bagian dari upaya untuk mendukung dan melindungi para petani Palestina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Bawaslu Endus Dugaan Pelanggaran Netralitas Pilkada di Kulonprogo Tak Hanya Lurah, ASN Juga Terlibat

Kulonprogo
| Rabu, 18 September 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Mie Kangkung Belacan Jadi Primadona Wisata Kuliner Medan

Wisata
| Selasa, 17 September 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement