Advertisement
3 Juta Ha Sawah Baru Jadi Target di Era Prabowo-Gibran
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan adanya penambahan luas lahan padi atau sawah hingga 3 juta hektare selama periode pemerintahan Prabowo-Gibran 2024-2029.
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengatakan bahwa luas lahan padi saat ini hanya tersisa sekitar 7,4 juta hektare. Menurutnya, dalam lima tahun ke depan pihaknya telah menargetkan luas lahan padi minimal sekitar 10 juta hektare. "Target yang kita usulkan ke presiden terpilih [Prabowo] adalah dalam 5 tahun ke depan akan nambah 3 juta hektare sawah baru," ujar Sudaryono saat ditemui seusai konferensi pers RAPBN 2025 di Kantor Ditjen Pajak, Jumat (16/8/2024).
Advertisement
Dia menjelaskan, dengan penambahan luas sawah 3 juta hektare bakal menghasilkan tambahan produksi beras hingga 18 juta ton dengan asumsi lahan dipanen tiga kali dalam setahun dan rata-rata produksi beras minimal 2 ton per hektare.
Sudaryono optimistis, tambahan produksi beras sebesar itu memungkinkan Indonesia untuk mengurangi impor atau bahkan bisa swasembada beras hingga mengekspornya.
Adapun, untuk mengeksekusi penambahan luas sawah itu, Kementan bakal menyasar lahan-lahan baru dan optimalisasi lahan yang sudah ada seperti lahan rawa, sawah dan tadah hujan.
Menurutnya, presiden terpilih Prabowo Subianto menginginkan cetak sawah baru dilakukan di Papua seluas 2 juta hektare. Sementara dua juta hektarenya berada di Jawa dan luar Jawa selain Papua.
Sudaryono menyebut, untuk potensi lahan rawa menjadi sawah bisa mencapai 1 juta hektare. Kementan, kata dia, telah menargetkan eksekusi lahan rawa untuk tanaman padi tahun ini mencapai 300.000 hektare. "Jadi tujuan mimpinya bukan lagi swasembada tapi eskpor beras, bagaimana beras menjadi instrumen perdagangan dan diplomasi kita," katanya.
Adapun, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, pemerintah menganggarkan belanja untuk ketahanan pangan tahun depan sebesar Rp124,4 juta triliun.
Dari anggaran tersebut, sebagian dialokasikan untuk program cetak sawah seluas 250.000 hekatre dan pengembangan kawasan padi seluas 485.000 hektare.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Muncul Isu Gempa Susulan Lebih Besar di Bandung, BMKG: Hoax!
- Video Detik-detik Gempa di Bandung Menyebabkan Sejumlah Kerusakan
- Gempa di Jawa Barat Dipicu Aktivitas Sesar Garsela
- Viral Seorang Perempuan Digigit Anjing Saat Sedang Berjalan, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Viral Lima Wanita Pendaki Ditemukan Menangis Usai Tersesat di Gunung Muria
Advertisement
Advertisement
Menikmati Keindahan Alam dan Sungai di Desa Wisata Srikemenut Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Batas Waktu Pembentukan Komisi Penyelenggara Perlindungan Data Pribadi 17 Oktober 2024
- Ribuan Mahasiswa Unhan Ditetapkan Jadi Komcad Matra Darat
- Pilkada, LSI Sebut Rano Karno Lebih Dikenal Warga DKI Dibanding Pramono Anung
- Presiden Terpilih Prabowo Tegaskan Komitmen Menjaga Kesejahteraan Buruh
- Dugaan Korupsi Pengadaan Tanah di Jakarta Utara, KPK Tetapkan Lima Tersangka
- Program Makan Siang Bergizi Gratis Bakal Menyasar 82 Juta Anak
- Menteri PUPR Usulkan Kementerian Khusus untuk Mengelola Proyek Perumahan
Advertisement
Advertisement