Advertisement

Nyoman Nuarta Jelaskan Makna Kepala Garuda IKN Tidak Mendongak: Nanti Sombong Dong

Newswire
Minggu, 11 Agustus 2024 - 00:57 WIB
Sunartono
Nyoman Nuarta Jelaskan Makna Kepala Garuda IKN Tidak Mendongak: Nanti Sombong Dong Desainer atau perancang Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN)Nyoman Nuarta mengungkapkan makna dari desain Istana Garuda yang tampak memeluk, mengandung filosofi untuk melindungi bangsa Indonesia. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Desainer atau perancang Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN) Nyoman Nuarta mengungkapkan makna dari desain Istana Garuda yang tampak memeluk, mengandung filosofi untuk melindungi bangsa Indonesia.

Nyoman tak menampik bahwa desain Istana Garuda yang tampak memeluk menggambarkan makna bahwa Burung Garuda sebagai Lambang Negara sedang melindungi bangsa Indonesia. "Kalau Garuda ngedongak, sombong dong. Terserah lah itu image orang. Saya buat sayapnya itu memeluk seperti melindungi," kata Nyoman dilansir Antara Sabtu (10/8/2025) .

Advertisement

Nyoman, yang juga pembuat Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) menekankan lokasi Istana Garuda di IKN dibangun di atas bukit. Ia tidak mengizinkan pembongkaran bukit tersebut untuk menjaga keaslian alam. "Kan itu di bukit tuh. Tadinya memang di bukit. Itu saya nggak bongkar, saya nggak memperbolehkan untuk membongkar [bukitnya]," ujarnya lagi.

Tinggi Istana Garuda di IKN mencapai 44 meter dari jalan dan 88 meter dari permukaan laut. Secara keseluruhan, ketinggian dari istana ini mencapai 70 meter dari puncak bangunan Garuda. "Tingginya kurang lebih dari jalan itu 44 meter, tapi dari permukaan laut itu 88 meter. Ditambah ketinggian 70 meter dari Garuda itu," katanya.

Desain lingkungan sekitar istana juga diperhatikan dengan cermat. Nyoman mengungkapkan tebing di sekitar istana akan ditanami berbagai tanaman untuk menciptakan suasana asri dan sejuk.

Selain itu, ruang tunggu di dalam istana juga dirancang dengan konsep yang tidak biasa. Nyoman menyebut ruang tunggu tersebut akan terasa melayang karena posisinya berada di antara tebing setinggi 30 meter dan langit-langit setinggi 30 meter.

"Jadi ruang tunggunya kita enggak biasa, Jadi dia seperti melayang, tebingnya 30 meter, langit-langitnya 30 meter. Jadi tamu-tamu di dalam tanpa pake AC, karena nanti angin itu keluar masuk melalui celah-celah sayap itu," ujarnya pula.

Ruang tunggu tersebut tidak memerlukan AC, karena angin akan mengalir masuk melalui celah-celah sayap Garuda, menciptakan sirkulasi udara alami yang sejuk.

"Jadi nyaman karena panas bisa drop drastis. Misalnya di luar 35 derajat celsius, di dalam itu bisa 24 derajat celsius. Jadi (bisa) turun bangat panasnya," kata Nyoman.

Nyoman dengan tegas menyatakan bahwa desain Istana Garuda sepenuhnya merupakan hasil kreasi orisinalnya, tanpa meniru satu pun bangunan di seluruh dunia. Karya yang tak memiliki kesamaan bagi dia merupakan suatu harga diri bangsa.

"Saya ini bekerja tidak ada urusan dengan politik. Saya berpikir terhadap bangsa saya, supaya punya harga diri, maka dari itu desain ini enggak ada niru-nirunya. Itu betul-betul dari hati kita, enggak ada niru-nirunya supaya kita punya harga diri. Itu perlu anak anak muda harus begitu, jangan ATM [amati tiru modifikasi] terus," ujar Nyoman menegaskan.

Nyoman juga mengungkapkan bahwa kesan mistis terhadap Istana Garuda adalah hal yang terbuka untuk interpretasi masing-masing individu, yang dipengaruhi oleh pengalaman pribadi mereka. Ia menekankan bahwa kritik yang diberikan harus bersifat konstruktif dan tidak dikaitkan dengan isu agama.

"Nanti yang ngomong-ngomong saya mau tanya, dia sudah pernah berbuat apa? Kalau bikin ruko aja, nggak usah ngomonglah. [Tapi] bikin sesuatu yang pantas dilihat secara nasional maupun internasional," ujarnya.

Nyoman juga menyoroti pentingnya memberi ruang bagi generasi muda, terutama para arsitek dan seniman, untuk bebas berkreasi tanpa batasan. Dia menegaskan bahwa dalam proyek ini, dirinya diberi kebebasan tersebut dan akan mempertanggungjawabkan hasil karyanya dengan sebaik-baiknya.

"Sekarang ini kita jangan membohongi generasi muda, terutama para arsitek seniman, jangan membatasi mereka. Biarkan mereka punya ruang untuk bebas berkreasi. Nah sekarang saya dikasih ruang itu, dan saya mempertanggungjawabkan," kata Nyoman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Audiensi ke DPRD, Satgas PPA Bantul Harapkan Dukungan Penuh

Bantul
| Jum'at, 04 Juli 2025, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement