Advertisement
Semakin Memanas! AS Prediksi Iran Mulai Lakukan Serangan Balasan Besok

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pejabat di Washington dan Yerusalem memperkirakan Iran dan pendukungnya akan meluncurkan serangan balasan ke Israel paling cepat besok, Senin (5/8/2024).
Menurut situs berita Axios, serangan itu akan dilakukan sebagai balasan atas pembunuhan Kepala militer Hizbullah Fuad Shukr dan Kepala Hamas Ismail Haniyeh, pada pekan lalu.
Advertisement
Kepala Komando Pusat Amerika Serikat (AS), Jenderal Michael Kurilla, dilaporkan telah tiba di Timur Tengah kemarin, dalam perjalanan yang direncanakan bertepatan dengan persiapan pertahanan untuk ancaman serangan Iran.
Pentagon mengatakan bahwa pihaknya sedang memindahkan skuadron jet tempur ke Timur Tengah dan memelihara sebuah kapal induk di wilayah tersebut, Jumat (2/8/2024).
Dilansir Times of Israel, Pentagon melakukan hal itu guna meningkatkan kehadiran militer Amerika dan membantu mempertahankan Israel dan menjaga pasukan AS.
Israel dan AS sedang mengoordinasikan koalisi regional dan internasional untuk menggagalkan serangan potensial dari Iran.
Hal itu dilakukan sebagai antisipasi, seperti perlakuan pada saat Iran menembakkan ratusan pesawat tak berawak (drone) dan rudal ke Israel pada 13-14 April lalu. Sementara itu, pembalasan Iran diperkirakan akan serupa dengan serangan itu, meskipun cakupannya akan jauh lebih besar dan berkoordinasi dengan Hizbullah di Lebanon.
Diketahui, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh telah tewas di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7/2024), dan telah dimakamkan di Doha, Qatar, Jumat.
Haniyeh dilaporkan terbunuh dalam serangan Israel di kediamannya di Teheran, setelah dia menghadiri upacara pelantikan Presiden Baru Iran, Masoud Pezeshkian, Selasa (30/7/2024).
Iran berjanji akan meluncurkan serangan balasan ke Israel pada waktu yang tepat. Pejabat tinggi di seluruh dunia mengutuk keras serangan Israel yang membunuh Haniyeh tersebut.
Ismail Haniyeh merupakan politikus Palestina dan pemimpin Hamas yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Otoritas Palestina (PA) pada 2006-2007. Haniyeh menjabat sebagai pemimpin pemerintahan de facto di Jalur Gaza pada 2007-2014.
Kemudian dia dipilih untuk menggantikan Khaled Meshaal sebagai Kepala Biro Politik Hamas, pada 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Ini Pentingnya Pembangunan Karakter Bagi Para Pemuda di Era Digital
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- LaNyalla Bicara Soal 66 Tahun Dekrit Presiden
- Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
Advertisement
Advertisement