Advertisement
PDIP-PKB Siapkan Calon Sepadan Hadapi Khofifah-Emil di Pilkada Jatim
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan PDI Perjuangan (PDIP) bakal berkoalisi di Jawa Timur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Keduanya menyiapkan pasangan calon yang sepadan di Pilkada Jawa Timur untuk menghadapi pasangan yang diusung mayoritas partai politik, Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak.
Advertisement
BACA JUGA: Elektabilitas Kapolda Ahmad Luthfi Perlu Diuji di Kandang Banteng
Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda mengaku bahwa hasil survei menunjukkan Khofifah hanya memiliki elektabilitas 28%, sementara Emil Dardak baru 3%. Oleh sebab itu, dia merasa PKB dan PDIP masih punya peluang besar mengalahkan pasangan Khofifah-Emil.
"Sebagai inkumben, menurut saya belum aman [Khofifah-Emil karena elektabilitasnya masih cenderung rendah], karena itu saya meyakini kalau inisiatif koalisi PKB-PDIP di Jatim terwujud. Kita optimis bisa mengalahkan Mbak Khofifah," jelas Huda di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2024).
Dia menjelaskan salah satu kandidat calon kepala daerah/wakil kepala daerah Jatim 2024 yang didorong PKB yaitu mantan Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar.
Meski demikian, sambungnya, belum ada keputusan resmi. Lebih lanjut, Huda meyakini Jatim sedikit berbeda dengan wilayah lain. Oleh sebab itu, PKB punya strategi khusus memenangkan Pilkada Jatim 2024.
"Jatim itu kuncinya kan sebenarnya mesin partai selain figur. Kalau tempat lain betul-betul pilkada kita tergantung dengan sosok," ujar Huda.
Adapun, paslon cagub dan cawagub Pilkada Jatim 2024, Khofifah-Emil digadang bakal menang mutlak usai banjir dukungan dari partai politik pendukung Prabowo-Gibran.
Berdasarkan catatan Bisnis, Duo ini punya sederet keunggulan dibandingkan sejumlah figur potensial lainnya. Kedekatan Khofifah dengan kaum Nahdliyin menjadi keunggulan pertama. Sebab, populasi Jatim memang didominasi oleh anggota atau simpatisan Nahdlatul Ulama (NU).
Figur Emil Dardak, Bupati Trenggalek 2016–2019, yang dicirikan sebagai pemimpin muda nan cerdas menjadi faktor berikutnya. Hal ini bahkan turut memengaruhi pencapain duet ini dalam Pilkada Jatim 2018.
Selain itu, duet Khofifah-Emil dikenal luas sebagai sosok populis yang tercitra peduli kepada masyarakat. Tak mengherankan, pasangan ini kembali mendapatkan dukungan dari sejumlah partai besar untuk maju ke Pilkada Jatim 2024.
Sebelum PPP, duet ini juga mengantongi surat keputusan (SK) dari Partai Gerindra untuk bertarung di Pilgub Jatim 2024. Dukungan itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang juga merupakan Presiden Terpilih RI 2024–2029.
Melalui dukungan itu, Prabowo menegaskan Gerindra serta kolega di Koalisi Indonesia Maju bakal bekerja sama memenangkan Khofifah-Emil di Pilkada Jatim. "Kami dari Partai Gerindra memutuskan untuk mengusung, mencalonkan dan mendukung ibu Khofifah dan pak Emil Dardak sebagai gubernur dan wakil gubernur jawa timur untuk periode 5 tahun yang akan datang," ujar Prabowo di kediamannya, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2024).
Kemudian, PKS, Golkar, dan Nasdem juga telah menyatakan dukungannya secara resmi kepada Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah juga mengaku telah menemui Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk membahas kerja sama dalam Pilkada 2024 termasuk Jatim. PDIP, lanjutnya, menawarkan sejumlah menteri pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mau diusung PKB.
"Jawa Timur itu kan Ibu Risma [Menteri Sosial] juga masuk Azwar Annas [Menpan-RB] masuk, KH Mustamar juga masuk. Berbagai pilihan masuk. Apakah kami orang pertama [calon gubernur] atau PKB orang pertama, pembicaraannya masih berlanjut semua," jelas ketua Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat Senin (1/7/2024).
Walaupun demikian, Ketua DPP PKB Luluk Nur Hamidah memastikan bahwa saat ini komunikasi antara PKB dengan PDIP untuk Pilkada Jatim masih bersifat informal. “Karena kalau official [resmi], sudah ada agreement [perjanjian], tetapi kalau informal itu sudah dilakukan. Bukan hanya di Jatim kan, misalnya juga di Jawa Tengah, di Jakarta, dan juga daerah yang lain,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Usulan Sri Mulyani Otak-atik Dana Pendidikan 20% Ditolak DPR, Ini Alasannya
- Liga 2: Adhyaksa FC Jamu Persikas Subang di Stadion Sriwedari Sore Ini
- Nusantara United Ingin Tancap Gas di Liga 2 Sore Ini, Persiku Ambisi Curi Poin
- 10 Berita Terpopuler : Kisah Kelahiran Ibu Tien-Warga Beralih ke LPG Nonsubsidi
Berita Pilihan
- Cegah Pelecehan Seksual, Ini Kiat Psikolog untuk Mengedukasi Anak-Anak
- Risma Mundur, Muhadjir Effendy Ditunjuk Jadi Plt Menteri Sosial
- Kementerian BUMN Bakal Panggil Bos Peruri Ihwal Errornya E-Meterai CPNS
- Resmi! Mulai Malam Ini Pendaftaran CPNS 2024 Bisa Gunakan Meterai Tempel
- Masa Pendaftaran CPNS BKN Diperpanjang hingga 10 September 2024
Advertisement
Keluyuran Bawa Pistol Mainan, Tiga Remaja Asal Sleman Ditangkap di Bantul
Advertisement
Kulineran di Jogja, Jangan Lupa Mampir ke Kedai Burger Lokal
Advertisement
Berita Populer
- Kapan Pemerintah Pindah ke IKN? Ini Kata Jokowi
- Jokowi Beri Sinyal Resuffle Kabinet Lagi dalam Waktu Dekat
- Daop 6 Yogyakarta Berharap Perkeretapian Indonesia Jadi Benchmark di ASEAN
- Sidang Etik KPK, Ini Sanksi yang Diterima Nurul Ghufron
- Ini Akibat Jika Pengusulan Calon Hakim Agung Ditunda Menurut Komisi Yudisial
- Hasil Rampasan KPK dari Rafael Alun Rp40,5 Miliar Disetor ke Kas Negara
- Wakil Ketua KPK Dapat Sanksi Sedang, Ini Alasan Dewan Pengawas
Advertisement
Advertisement