Data Lelang hingga Sertifikasi Tenaga Konstruksi Terdampak Serangan Peretas
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bergerak cepat dalam melakukan penanganan terkait proses lelang dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi ketika terjadinya serangan peretas (hackers) terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.
"Kita secepat mungkin mengambil keputusan untuk kembali ke metode manual sehingga proses lelang tetap berjalan, termasuk juga proses sertifikasi badan usaha, sertifikasi tenaga kerja konstruksi yang dilakukan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) juga kembali ke manual," ujar Direktur Jenderal Bina Konstruksi Abdul Muis di Jakarta, Selasa.
Advertisement
Menurut dia, serangan peretas tersebut jelas memiliki dampak yang cukup signifikan terutama terkait dengan proses sertifikasi tenaga kerja konstruksi, kemudian sedikit berpengaruh terhadap proses pengadaan dan tender.
"Walaupun Alhamdulillah mungkin sudah sisa yang terpengaruh (serangan peretas) itu tidak sampai 10 persen, karena pekerjaan lelang kita sudah 90 persen kita selesaikan di 2024 ini," katanya.
Adapun proses yang terpengaruh ada yang berkaitan dengan proyek Ibu Kota Nusantara atau IKN.
"Yang di IKN juga ada, sehingga karena ada proses kendala di PDNS 2 sehingga yang tadinya kita menggunakan sistem informasi maka kemudian kita berubah kembali ke manual. Karena kita harus bergerak cepat di mana kalau kita tidak segera mengambil keputusan kembali ke manual maka waktu akan hilang," kata Abdul Muis.
Dia mengatakan bahwa memang dengan kembali ke metode manual membutuhkan tenaga dan waktu ekstra yang harus dilakukan mengingat tidak secepat dengan ketika menggunakan sistem informasi.
Dalam kesempatan sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Dewi Chomistriana menyampaikan bahwa serangan peretas terhadap PDNS 2 sangat berimbas pada dunia jasa konstruksi.
BACA JUGA : Menkominfo Akan Wajibkan Kementerian dan Lembaga Miliki Cadangan Data
"Sebagaimana kita ketahui baru-baru saja kita mengalami peretasan PDNS 2. Ini sangat berimbas kepada dunia jasa konstruksi. Jadi kita telah begitu banyak kehilangan data terkait kegiatan konstruksi akibat dari adanya serangan peretas tersebut," kata Dewi.
Dirinya mengajak kepada para pelaku usaha yang bergerak dalam bidang keamanan siber, manajemen serta pengelolaan data, dan sebagainya untuk berpartisipasi dalam kegiatan Konstruksi Indonesia 2024 pada 6 - 8 November 2024.
"Jadi mungkin di dalam fair expo atau mungkin di dalam konferensi, kami mengundang bapak ibu mungkin ada yang bergerak dalam bisnis terkait cyber security, kemudian terkait pengelolaan data, manajemen data, bagaimana kita mengolah data dengan baik, bagaimana pengelolaan atau mana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Hindari Kerusakan, Distribusi Logistik Pilkada 2024 Dibungkus Plastik Berlapis
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Belasan Provinsi Rawan Pilkada Dipantau Komnas HAM
- Menteri Satryo Minta Kemenkeu Kucurkan Dana Hibah untuk Dosen Swasta
- Menpar: Kunjungan Wisatawan ke Bali Belum Merata
- Bawaslu Minta Seluruh Paslon Fokus Menyampaikan Program saat Kampanye Akbar
- Vonis terhadap Presiden Terpilih AS Donald Trump dalam Kasus Uang Tutup Mulut Kembali Ditunda
- Para Calon Kepala Daerah Diingatkan Tidak Berkampanye Saat Masa Tenang
- Retno Marsudi Ditunjuk sebagai Direktur Non-eksekutif Perusahaan Gurn Energy Singapura
Advertisement
Advertisement