Advertisement
Tertembak Saat Kampanye, Begini Kondisi Donald Trump usai Insiden

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Insiden penembakan Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan kandidat presiden saat kampanye jelang Pilpres AS 2024 pada Sabtu (13/7/2024) jadi sorotan publik dunia.
Juru bicara Donald Trump memberikan pernyataan terkait kondisinya usai letusan tembakan terdengar pada saat kampanye jelang Pilpres AS 2024 itu.
Advertisement
Suara tembakan itu menyebabkan kepanikan para pendukungnya dan juga pendarahan Trump. Dia sempat mengepalkan tinju ke udara sebelum akhirnya dievakuasi dengan cepat ke dalam sebuah mobil.
BACA JUGA: Donald Trump Dievakuasi dari Panggung Kampanye
Dilansir Reuters, Trump terlihat meringis dan mencengkeram telinganya sebelum petugas keamanan bergegas membawanya pergi. Topi merahnya yang bertuliskan "Make America Great Again" terlepas.
Agen rahasia dan tim kampanye mantan presiden AS itu mengatakan Trump selamat setelah penembakan di Butler, Pennsylvania, sekitar 30 mil (50 km) di utara Pittsburgh.
"Presiden Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan petugas tanggap darurat atas tindakan cepat mereka selama tindakan keji ini. Dia baik-baik saja dan sedang diperiksa di fasilitas medis setempat. Keterangan lebih rinci akan menyusul," kata juru bicara Steven Cheung dalam sebuah pernyataan.
Diberitakan tersangka penembakan tewas, begitu pula seorang penonton, dan orang lainnya dalam kondisi kritis, kata seorang reporter Washington Post di media sosial, mengutip jaksa wilayah Butler County.
Identitas dan motif penembak juga belum jelas. Para tokoh dari Partai Republik dan Demokrat segera mengutuk kekerasan tersebut.
Penembakan itu terjadi kurang dari empat bulan sebelum pemilihan umum 5 November 2024, saat Trump menghadapi pertandingan ulang dengan kandidat Presiden asal Partai Demokrat yang juga menjabat sebagai Presiden AS saat ini Joe Biden.
Adapun, Trump dan Biden terlibat dalam pertarungan ketat dalam pemilihan ulang, dengan sebagian besar jajak pendapat termasuk yang dilakukan oleh Reuters/Ipsos menunjukkan keduanya berimbang.
Menanggapi insiden tersebut, Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Tidak ada tempat untuk kekerasan semacam ini di Amerika. Kita harus bersatu sebagai satu bangsa untuk mengutuknya."
Ron Moose, seorang pendukung Trump yang berada di antara kerumunan, menggambarkan kekacauan itu. "Saya mendengar sekitar empat tembakan dan saya melihat kerumunan itu tumbang dan kemudian Trump juga merunduk dengan sangat cepat. Kemudian semua agen khusus melompat dan melindunginya secepat mungkin," jelasnya.
Moose mengatakan dia kemudian melihat seorang pria berlari dan dikejar oleh petugas berseragam militer. Dia mengatakan mendengar tembakan tambahan, tetapi tidak yakin siapa pelakunya. Dia mencatat bahwa saat itu penembak jitu telah bersiap di atap gudang di belakang panggung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement