Advertisement

Smelter Tembaga Freeport Senilai Rp58 Triliun di Gresik Resmi Beroperasi, Diklaim Terbesar di Dunia

Lukman Nur Hakim
Jum'at, 28 Juni 2024 - 01:17 WIB
Sunartono
Smelter Tembaga Freeport Senilai Rp58 Triliun di Gresik Resmi Beroperasi, Diklaim Terbesar di Dunia Peresmian pengoperasian smelter tembaga PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur, Kamis (27/6/2024). - Bisnis/Lukman Nur Hakim

Advertisement

Harianjogja.com, GRESIK—Smelter tembaga dengan desain jalur tunggal (design single line) terbesar di dunia milik PT Freeport Indonesia (PTFI) resmi beroperasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur.

Smelter ini mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas input 1,7 juta ton konsentrat dan menghasilkan katoda tembaga 600.000-700.000 per tahun. Peresmian pengoperasian smelter ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Suswantono, dan Presiden Direktur PTFI Tony Wenas.

Advertisement

BACA JUGA : Meski Disita Kejagung, Kelima Smelter Masih Bisa Dikelola Masyarakat

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi Freeport dapat menyelesaikan pembangunan smelternya dalam waktu 30 bulan sejak peletakkan batu pertama, sebagai komitmen pemenuhan kesepakatan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) yang diteken pada 2018 lalu. 

“Alhamdulillah, ini bagian dari perjanjian IUPK dan hasilnya hari ini paling hebat karena kita lihat 3-4 tahun ke depan, tidak ada yang bisa mampu membangun smelter seperti ini di lahan 100 hektare di manapun. Kalaupun mereka berpikir sekarang itu masih 4-5 tahun ke depan baru bisa produksi,” kata Airlangga dalam acara peresmian operasi smelter Freeport, Kamis (27/6/2024). 

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengungkapkan, nilai investasi kumulatif untuk proyek yang menempati lahan 100 hektare di KEK JIIPE ini telah mencapai US$3,7 miliar atau sekitar Rp58 triliun.

Bersama dengan smelter yang dioperasikan PT Smelting, keduanya akan memurnikan 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun dengan produksi sekitar 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak per tahun. Smelter PTFI merupakan pelaksanaan dan pemenuhan komitmen PTFI terhadap izin usaha pertambangan khusus (IUPK) tahun 2018 serta bentuk dukungan PTFI terhadap program hilirisasi pertambangan yang dicanangkan pemerintah Indonesia.

Meski telah mulai beroperasi, smelter Freeport tidak bisa langsung melakukan proses produksi. Freeport memperkirakan butuh waktu sekitar 6-10 pekan dari mulai smelter beroperasi hingga siap melakukan produksi pertama. Diperkirakan smelter Freeport bisa memproduksi katoda tembaga pertamanya pada Agustus 2024 dan beroperasi dengan kapasitas penuh pada akhir 2024. 

"Kami memerlukan waktu sekitar 6-10 minggu untuk memanaskan semuanya supaya mencapai titik panas tertentu, terutama furnish-nya. Produksi katoda tembaga pertama nanti di sekitar pertengahan Agustus. Semoga dapat dilakukan sebelum HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus 2024," ujar Tony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Siap Maju di Pilkada Kulonprogo, Marija Sampaikan Visi-Misinya ke 5 Partai agar Mendapat Dukungan

Kulonprogo
| Minggu, 30 Juni 2024, 16:27 WIB

Advertisement

alt

Mau Main Biliar Tetapi Tak Mau Keganggu Asap Rokok dan Vape, Coba ke Mille Billiards Saja

Wisata
| Rabu, 26 Juni 2024, 21:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement