Advertisement

Jokowi Pertanyakan Anggaran Rp6,2 Triliun untuk Bikin Platform, Ada 1 Kementerian Miliki 500 Aplikasi

Akbar Evandio
Senin, 27 Mei 2024 - 21:27 WIB
Mediani Dyah Natalia
Jokowi Pertanyakan Anggaran Rp6,2 Triliun untuk Bikin Platform, Ada 1 Kementerian Miliki 500 Aplikasi Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) TNI dan Polri Tahun 2024 di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (28/2/2024). Antara - Bayu Pratama

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA–Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertanyakan biaya pembuatan platform dan aplikasi di kementerian dan lembaga yang mencapai Rp6,2 trilun. Bahkan ada satu kementerian yang memiliki lebih dari 500 aplikasi.

"Tahun ini saya cek, waktu membikin anggaran ada Rp6,2 triliun yang akan digunakan untuk membuat aplikasi baru dan platform baru," ujarnya saat membuka kegiatan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2024 dan peluncuran Government Technology (GovTech) Indonesia atau INA Digital di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024)

Advertisement

Bahkan, Kepala negara menyoroti terdapat satu kementerian yang memiliki lebih dari 500 aplikasi. Hal ini dikarenakan setiap pergantian pejabat di Kementerian/Lembaga (K/L), maka menghadirkan aplikasi baru. “Mungkin dulu setiap ganti menteri ganti aplikasi. Sama di daerah ganti Gubernur ganti aplikasi, ganti kepala dinas ganti aplikasi. Orientasinya selalu proyek. Itu yang kita hentikan dan tidak boleh diteruskan lagi,” imbuhnya.

Baca Juga

Pemerintah Siapkan Aturan Perlindungan Anak di Ranah Online

Jokowi Marah! Kementerian/Lembaga dan Pemda Menghabiskan Anggaran untuk Perjalanan Dinas

Puskesmas Dipasangi Internet Starlink, Pembiayaan Pakai Dana Operasional Kesehatan

Orang nomor satu di Indonesia itu mencontohkan bahwa di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ada 400 aplikasi yang hadir. Menurutnya, langkah-langkah seperti ini hanya menunjukkan inefisensi tak hanya dari sisi sistem tetapi juga anggaran.

“Sangking kreatifnya di Kemenkes aplikasi sendiri, pelayanan pajak aplikasi sendiri, pelayanan pendidikan aplikasi sendiri. Semua, kalau sudah ada yang baru apa yang terjadi? Install lagi, isi data lagi. Ruwet, inilah yang ingin kita setop,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Mahasiswa UPN Veteran Jogja Hilang Sejak Juli Lalu, Terakhir Kali Terpantau di Gunungkidul

Sleman
| Minggu, 08 September 2024, 09:37 WIB

Advertisement

alt

Kawah Ijen Mulai Dibuka Kembali, Ini SOP Pendakiannya

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement