Advertisement
Aktivitas Gunung Ibu Masih Tinggi, Sebagian Warga Memilih untuk Mengungsi
Kolom abu vulkanik setinggi lima kilometer terbentuk akibat aktivitas erupsi Gunung Ibu di Maluku Utara, Rabu (15/5/2024). ANTARA/HO-PVMBG - aa.
Advertisement
Harianjogja.com, HALMAHERA—Jumlah kegempaan yang terjadi akibat aktivitas vulkanik di Gunung Ibu di barat laut Pulau Halmahera, Maluku Utara masih tinggi. Akibatnya warga yang tinggal di sekitar gunung memilih untuk mengungsi sementara waktu.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, Ridwan Djalil mengatakan berdasarkan data PVMBG, jumlah gempa di Gunung Ibu masih mencapai ribuan kali dalam sehari dengan dominasi gempa vulkanik dangkal dan gempa hembusan.
BACA JUGA: Gunung Semeru Erupsi, Awan Panas Meluncur Sejauh 3 Km
Advertisement
Keberadaan gempa vulkanik dangkal menandakan masih ada peningkatan tekanan akibat migrasi magma menuju kedalaman dangkal. "Asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 200 sampai 5.000 meter dari puncak," kata Ridwan dalam laporan yang dikutip, Rabu (22/5/2024).
Pada 21 Mei 2024, PVMBG mencatat ada 1 kali gempa letusan, 292 kali gempa gempa hembusan, 8 kali gempa harmonik, 1 kali gempa tornillo, 791 kalo gempa vulkanik dangkal, 25 kali gempa vulkanik dalam, dan 9 kali gempa tektonik jauh.
Gunung Ibu merupakan gunung api tipe strato dan memiliki ketinggian puncak 1.340 meter di atas permukaan laut. Secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.
Badan Geologi melakukan pengamatan secara visual dan instrumental dari pos pengamatan gunung api yang berlokasi di Desa Gam Ici, Kecamatan ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.
BACA JUGA: Petakan Potensi, BNPB-PVMBG Pantau Sedimen di Hulu Sungai Gunung Marapi
Pada 16 Mei 2024, pukul 15.00 WIT, Badan Geologi mengumumkan kenaikan status Gunung Ibu dari sebelumnya siaga atau level III menjadi awas atau level IV. Keputusan menaikkan status itu lantaran ada peningkatan jumlah gempa dan lontaran abu vulkanik yang cenderung lebih tinggi dari biasanya.
Hingga kini status awas masih tersemat pada Gunung Ruang lantaran aktivitas vulkanik dan kegempaan masih terbilang tinggi.
Wakil Bupati Halmahera Barat, Djufri Muhammad mengakui, saat ini, ada warga tujuh desa dievakuasi Pemkab Halmahera Barat bersama TNI/ Polri ke Gedung Kecamatan Ibu.
Masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung atau wisatawan diminta agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Gunung Ibu di dalam radius empat kilometer dan sektoral tujuh kilometer dari arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Permintaan Nataru Naik, Harga Ikan di Pantai Depok Merangkak
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir di Sumatra
- Gubernur Luthfi Tanggung Pemulangan Korban Bus Tol Krapyak
- Libur Nataru, PHRI DIY Ingatkan Hotel Tak Naikkan Tarif
- Isu Bali Sepi Saat Nataru Dibantah, Wisman Tembus 20 Ribu
- Ini Data Korban Bus PO Cahaya Trans di Tol Krapyak Semarang
- Bantul Usulkan Rp31 Miliar ke Pusat untuk Rehabilitasi Irigasi
- Kecelakaan Bus Tol Krapyak, Polisi Pastikan Sopir Negatif Narkoba
Advertisement
Advertisement




