Advertisement
Ratusan Hotel di Jepang Jadi Korban Penipuan lewat Booking.com
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Ratusan hotel di Jepang dilaporkan menjadi korban penipuan melalui email dengan cara mencoba mencuri informasi kartu kredit pelanggan, menggunakan situs Booking.com. Situs ini adalah tempat untuk reservasi akomodasi perjalanan dan juga menginap.
Jumlah ini berdasarkan penghitungan Kyodo News yang ditemukan Sabtu (13/4/2024). Dikutip dari Kyodo, ada 100 lebih hotel mengatakan pelanggan mereka kehilangan uang setelah penipu mencuri rincian kartu mereka.
Advertisement
Badan Pariwisata Jepang telah menginstruksikan Booking.com Japan K.K., unit operator situs pemesanan penginapan utama di Jepang, untuk melakukan penyelidikan penuh.
Penipuan phishing, yang merupakan upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan, terjadi ketika kasus serupa dilaporkan di seluruh dunia, dan Jepang melihat kembalinya tingkat pariwisata yang meningkat setelah pembatasan perbatasan COVID-19 dicabut.
Dengan bantuan spesialis keamanan siber anonim Piyokango, penghitungan Kyodo News menemukan bahwa pada tanggal 26 Maret, sekitar 118 bisnis akomodasi di setidaknya 21 prefektur telah terkena dampaknya sejak Juni tahun lalu.
Penipu mengirim email ke hotel-hotel Jepang untuk mengakses sistem manajemen Booking.com mereka. Email tersebut berisi tautan, yang menginfeksi komputer setelah diklik.
Para peretas kemudian mencuri kredensial Booking.com bisnis tersebut untuk mengirimkan permintaan pembayaran palsu kepada pelanggan yang memiliki reservasi, memberi tahu para tamu bahwa masa menginap mereka akan dibatalkan tanpa pembayaran di muka.
BACA JUGA: Open House Lebaran Sultan HB X, Warga Akan Disuguhi Soto Ayam dan Aneka Jenang
Pelanggan kemudian diarahkan untuk memasukkan rincian kartu mereka ke situs web palsu. Dalam satu kasus pada bulan Agustus tahun lalu, sebuah hotel terjerat oleh penipu ketika seorang karyawan mengklik link yang diklaim pengirimnya sebagai daftar alergi makanan putri pelanggan.
Seorang pejabat di hotel mengatakan para penipu "mengeksploitasi keinginan kami untuk melakukan yang terbaik untuk memenuhi keinginan pelanggan."
Kasus penipuan serupa pertama kali dikonfirmasi di Eropa pada tahun 2022, dan insiden tersebut kemudian menyebar ke hotel-hotel yang berbasis di Amerika Serikat, Asia, dan Oseania.
Booking.com mengatakan pada bulan Desember lalu bahwa mereka tidak meminta pelanggan untuk memberikan detail kartu melalui chat atau email.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tidak Hadir dalam Sidang Sengketa Pileg, 2 Pemohon Dianggap MK Tidak Serius
- Kemenparekraf Ingin Iuran Pariwisata dari APBN
- Tiga Ribu Lebih WNI Terjerat Online Scam Sejak 2021
- 66 Pegawai KPK Terlibat Pungli, Dua Rutan Dinonaktifkan
- Kerusakan Akibat Gempa Garut Terjadi di Empat Kabupaten, Terparah Bandung
Advertisement
Beli Tiket Kereta Bandara YIA Bisa via Online, Begini Caranya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mandi di Pantai, 2 Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
- 2 Penambang Tertimbun Galian Batubara, Basarnas Terjunkan Tim Evakuasi
- Prabowo Puji Jokowi: Betapa Besar Pak Presiden Siapkan Saya
- Bengkel Motor di Cilangkap Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp500 Juta
- Presiden Jokowi Teken UU DKJ, Peralihan Status Ibu Kota dari Jakarta ke IKN
- World Central Kitchen di Jalur Gaza Kembali Beroperasi Pasca 7 Pekerja Terbunuh
- Jelang Pensiun, Presiden Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura Lee Hsien Loong
Advertisement
Advertisement