Advertisement
China Menilai Penting untuk Menjaga Hubungan dengan Asia Tenggara

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—China menilai penting untuk menjaga hubungan dengan negara-negara di Asia Tenggara.
"Para pemimpin dan menteri luar negeri dari beberapa negara Asia Tenggara telah mengunjungi China selama beberapa hari terakhir, yang menunjukkan betapa pentingnya hubungan negara-negara Asia Tenggara dengan China," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Selasa (9/4/2024).
Advertisement
Diketahui pada Senin (1/4/2024), Presiden Xi Jinping bertemu dengan Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto. Prabowo juga bertemu dengan Perdana Menteri Li Qiang pada Selasa (2/4/2024).
Selanjutnya Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu dengan Menlu Vietnam Bui Thanh Son pada 5 April 2024, diikuti dengan kunjungan Menlu Laos Saleumxay Kommasith dan Menlu Timor-Leste Bendito dos Santos Freitas. Sedangkan Putri Maha Chakri Sirindhorn dari Thailand juga melakukan kunjungan ke China pada 4-10 April 2024 dan masih ada jadwal kunjungan Ketua Majelis Nasional Vietnam Vuong Dinh Hue dan Wakil Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat ke China.
"Negara-negara tetangga adalah prioritas dalam diplomasi China. Negara-negara Asia Tenggara dan China adalah tetangga, teman dan mitra baik yang memiliki masa depan bersama," ungkap Mao Ning.
Baca Juga
China Nilai Sikap AS untuk Ukraina karena Memiliki Tujuan Geopolitiknya
China Ungkap Alasan Menolak Perang Dagang
Begini Strategi Produsen-Produsen Mobil Listrik Dunia Demi Saingi China
China, menurut Mao Ning, menjalin kerja sama untuk meningkatkan saling pengertian, rasa percaya serta mengupayakan pembangunan dan kemakmuran bersama dengan negara-negara tetangga yang sejalan dengan prinsip persahabatan dan inklusivitas sesuai dengan visi dari Presiden Xi Jinping.
"Tahun lalu, China dan ASEAN menjadi mitra dagang terbesar selama empat tahun berturut-turut. Pada Januari dan Februari tahun ini, perdagangan antara China dan ASEAN mencapai 993,2 miliar yuan atau naik sebesar 8,1 persen," tambah Mao Ning.
Negara-negara Asia Tenggara, kata Mao Ning, juga menjadi mitra penting dalam kerja sama "Belt and Road". Contoh proyek kerja sama yang dilakukan China dalam kerangka "Belt and Road Initiative", termasuk Kereta China-Laos, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, maupun "Two Countries, Twin Parks" antara China dan Malaysia yang diklaim Mao Ning telah mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan manfaat bagi masyarakat di wilayah tersebut.
"Bebas visa juga sudah diterapkan antara China dan tiga negara Asia Tenggara yaitu Singapura, Malaysia dan Thailand. Berbagai acara juga akan diadakan selama Tahun Pertukaran Masyarakat China-ASEAN untuk meningkatkan saling pengertian dan membangun ikatan yang lebih erat antara kedua belah pihak," jelas Mao Ning.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Indonesia Impor 1.573 Sapi Perah Bunting dari Australia
- Pencarian 3 ABK KLM Asia Mulia Dihentikan
- Cuaca Buruk, Pesawat Batik Air Putar Balik ke Bandara Soekarno-Hatta
- Simak Perubahan Rute dan Peron Penumpang KRL di Stasiun Tanah Abang, Berlaku Mulai Hari Ini
- OTT KPK di Sumut Jerat 5 Tersangka, Menteri PU: Saya Tidak Akan Menutupi
Advertisement

Kuatkan Ikatan Alumni, KA FISIP UNS Gelar Ruang Rindu di Jogja
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- IAEA Dilarang Masuk ke Area Pengembangan Fasilitas Nuklir Iran
- Menteri Dody Merasa Tertampar Pegawai PU Terlibat OTT Bersama Anak Buah Bobby Nasution
- Wamenpar Minta Pengelola Tempat Wisata hingga Pemda Beri Jaminan Keselamatan untuk Wisatawan
- Arab Saudi Klaim Pemulangan Jemaah Haji Indonesia Berjalan Lancar
- Sempat Hilang Kontak, Tim Jawara Obira Kini Siap Jalankan Program KKN UGM di Pulau Obi
- OTT KPK di Sumut Jerat 5 Tersangka, Menteri PU: Saya Tidak Akan Menutupi
- Ribuan Warga Gelar Unjuk Rasa Desak PM Thailand Mundur
Advertisement
Advertisement