Advertisement
Gempa di Laut Jawa, Badan Geologi: Diperkirakan Akibat Sesar Tua Aktif Lagi
![Gempa di Laut Jawa, Badan Geologi: Diperkirakan Akibat Sesar Tua Aktif Lagi](https://img.harianjogja.com/posts/2024/03/22/1168898/sesar-laut-jawa.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Gempa mengguncang laut Jawa pada Jumat (22/3/2024) pukul 11.22 WIB gempa bumi berkekuatan 6 magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan keberadaan sesar berarah relatif timur laut hingga barat daya yang merupakan pola meratus telah menyebabkan gempa bumi di Laut Jawa.
Advertisement
"Sesar pada pola meratus itu merupakan sesar tua (pratersier hingga tersier) dan diperkirakan mengalami reaktivasi," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam laporan yang diterima di Jakarta, Jumat (22/3/2024).
Wilayah yang terletak dekat dengan lokasi pusat gempa bumi adalah Pulau Bawean di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Pulau Bawean hanya berjarak 33 kilometer dari pusat gempa bumi.
Wilayah tersebut umumnya merupakan morfologi dataran hingga dataran bergelombang yang berbatasan dengan perbukitan hingga perbukitan terjal pada bagian tengahnya.
BACA JUGA: Tuban Kembali Diguncang Gempa, Kali Ini M 6,5!
Menurut data Badan Geologi, pada peta geologi lembar Bawean dan Masalembo (Aziz dkk, 1993), Pulau Bawean tersusun oleh batuan berumur tersier (terdiri dari batu pasir dan batu gamping) dan dominan endapan kuarter (terdiri dari batuan rombakan gunung api muda dan endapan aluvial pantai).
Wafid menerangkan bahwa sebagian batuan berumur tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan kuarter dan batuan berumur tersier yang telah mengalami pelapukan tersebut bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak, dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi.
Selain itu morfologi perbukitan yang tertutup oleh batuan berumur yang telah mengalami pelapukan, kata dia, berpotensi terjadi longsoran apabila dipicu guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi di daerah tersebut.
Data Badan Geologi mengungkapkan bahwa Pulau Bawean terletak pada kawasan rawan bencana gempa bumi rendah.
Kejadian gempa bumi tersebut tidak menimbulkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, karena tidak mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.
"Potensi tinggi tsunami di garis pantai Pulau Bawean tergolong rendah kurang dari 1 meter," ucap Wafid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/19/1204679/whatsapp-image-2025-02-19-at-12.42.24.jpeg)
Bantul Masih Kekurangan Ratusan Traktor, DKPP Berharap Bantuan Pemerintah Pusat
Advertisement
Menyelami Hubungan Manusia dengan Alam lewat Lukisan, Garrya Bianti Hadirkan Pameran Back to Nature
Advertisement
Berita Populer
- Legasi Nana Sudjana 1,5 Tahun Memimpin Jawa Tengah, Ini Seabrek Keberhasilannya
- Kabar Sri Mulyani Bakal Makan Malam Bersama Cristiano Ronaldo, Begini Kata Kemenkeu
- Delta Airlines Jelaskan soal Penyebab Kecelakaan di Kanada
- Perubahan UU TNI, DPR Bantah Bakal Kembalikan Dw Fungsi ABRI
- Indonesia Segera Dapat Hibah Kapal Patroli dari Jepang, DPR Sudah Setuju di Rapat Paripurna
- Menu Makan Bergizi Gratis bagi Ibu Hamil, Menyusui dan Anak Balita Tidak Disamakan
- AHY Menyatakan Siap Memimpin Kembali Partai Demokrat
Advertisement
Advertisement